• Kode Etik Jurnalistik
  • Kebijakan Privasi
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
No Result
View All Result
Info Seputar Muslim
  • Beranda
  • Damai Negeri
  • Dunia Islam
  • Para Ahli
  • Syariah Muslim
Info Seputar Muslim
  • Beranda
  • Damai Negeri
  • Dunia Islam
  • Para Ahli
  • Syariah Muslim
No Result
View All Result
Info Seputar Muslim
No Result
View All Result
Home Dunia Islam
Zuhud Itu Tidak Bangga Punya Harta dan Tidak Sedih Kehilangan Dunia

Zuhud Itu Tidak Bangga Punya Harta dan Tidak Sedih Kehilangan Dunia

Admin Biromuslim by Admin Biromuslim
8 April 2021
in Dunia Islam
0
335
SHARES
2k
VIEWS

JAKARTA – Zuhud adalah meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat untuk kehidupan akhirat. Orang yang zuhud tidak menjadi bangga karena memiliki dunia dan tidak menjadi sedih karena kehilangan dunia.

Namun orang yang zuhud itu tidak harus miskin, tidak harus hidup susah dan wajah memelas. Mungkin ada yang mengira bahwa zuhud itu harus miskin dan penampilan seperti orang miskin, wajah lemah memelas, tubuh seperti orang lemas disangkanya tawadhu, maka ini tidak benar

“Apalagi ada yang menyangka bahwa zuhud itu harus miskin dan identik dengan miskin, tentu ini tidak benar,” ujar Ustaz dr Raenul Bahraen dalam akun Instagramnya dikutip pada Kamis (8/4/2021).

Baca Juga: Imsak Itu Sunah Rasulullah Atau Kreasi Manusia?

Pengertian zuhud cukup banyak dijelaskan oleh ulama dan yang paling mewakili adalah penjelasan Imam al-Junaid bahwa orang zuhud itu tidak tergantung hatinya dengan dunia karena tujuanya adalah akhirat. Beliau berkata:

“Orang yang zuhud tidak bangga karena memiliki dunia dan tidak sedih jika kehilangan dunia.”

Karenanya orang kaya raya juga bisa zuhud, sebagaimana kisah berikut:

“Suatu hari Imam Ahmad bin Hanbal mendapatkan pertanyaan mengenai seorang yang memiliki uang sebanyak seribu dinar (1 dinar=4,25 gr emas), apakah dia bisa menjadi orang yang zuhud?

Baca Juga: Kenali Saksi Anda Pada Hari Kiamat

Lalu jawaban beliau:

“Bisa dengan dua syarat yaitu:

1.Tidak gembira jika hartanya bertambah dan

2.Tidak sedih jika hartanya berkurang.”

“Menjadi kaya bukanlah hal tercela, bahkan jika memang jalan jihadnya adalah melalui kekayaan maka itu yang terbaik,” sebutnya.

Dengarkan Murrotal Al-Qur’an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membiarkan sahabatnya yang kaya dan mereka gunakan kekayaan untuk membantu meringankn sesama dan membantu jalan Allah

Perlu diingat bahwa kekayaan itu memang bisa mengantarkan kepada kesombongan, mayoritas penduduk neraka adalah mereka yang sombong, mengumpulkan harta dan sangat bakhil. “Semakin kaya semakin dermawan, bukan semakin naik gaya hidup,” sebutnya.

Agar tidak memotivasi agar kita bersifat zuhud dan jauh dari ketamakan dunia, kita sadari bahwa hakikat dunia adalah sementara saja.

Tags: Muslim
Previous Post

Penangani Covid-19: Perbandingan Antara Indonesia dan Australia Dalam Menyikapi Kebijakan Pelonggaran PSBB

Next Post

Ibadah Puasa Ramadhan Menjadi Alat Ukur Ketakwaan Manusia

Admin Biromuslim

Admin Biromuslim

Next Post
Ibadah Puasa Ramadhan Menjadi Alat Ukur Ketakwaan Manusia

Ibadah Puasa Ramadhan Menjadi Alat Ukur Ketakwaan Manusia

Jadwal Sholat Hari Ini, Kamis (8/4/2021)

Jadwal Sholat Hari Ini, Kamis (8/4/2021)

Saat Kiamat, Golongan Manusia Ini yang Paling Sibuk Cari Alasan

Saat Kiamat, Golongan Manusia Ini yang Paling Sibuk Cari Alasan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terpopuler

  • Niat dan Doa Setelah Shalat Dhuha Lengkap

    Niat dan Doa Setelah Shalat Dhuha

    586 shares
    Share 234 Tweet 147
  • Strategi Ampuh Meningkatkan Toleransi Beragama di Indonesia

    354 shares
    Share 142 Tweet 89
  • Perkara yang Bisa Menggugurkan Ganjaran Pahala Kita di Bulan Ramadhan

    334 shares
    Share 134 Tweet 84
  • PPKM Darurat, Bakal Lebih Banyak Polisi yang Awasi Desa-desa di Jateng

    338 shares
    Share 135 Tweet 85
  • Muhammadiyah Tetapkan Awal Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah

    360 shares
    Share 144 Tweet 90

Ikuti Kemenag RI

  • Kode Etik Jurnalistik
  • Kebijakan Privasi
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
© Copyright BiroMuslim Team All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Damai Negeri
  • Dunia Islam
  • Para Ahli
  • Syariah Muslim