• Kode Etik Jurnalistik
  • Kebijakan Privasi
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
No Result
View All Result
Info Seputar Muslim
  • Beranda
  • Damai Negeri
  • Dunia Islam
  • Para Ahli
  • Syariah Muslim
Info Seputar Muslim
  • Beranda
  • Damai Negeri
  • Dunia Islam
  • Para Ahli
  • Syariah Muslim
No Result
View All Result
Info Seputar Muslim
No Result
View All Result
Home Dunia Islam
Mengapa Rezeki Orang Berbeda-beda? Simak Penjelasan Ustazah Ummu Ishaq

Mengapa Rezeki Orang Berbeda-beda? Simak Penjelasan Ustazah Ummu Ishaq

admin by admin
20 Januari 2021
in Dunia Islam
0
333
SHARES
2k
VIEWS

JAKARTA- Rezeki yang Allah Ta’ala berikan kepada para hambanya tidak sama besar. Tentulah di balik itu semua ada hikmahnya.

Mengapa Allah Ta’ala memberikan rezeki yang tidak sama ada di dalam Al-Qur’an Surah Al-Isra: 21

“Perhatikanlah bagaimana Kami lebihkan sebagian dari mereka di atas sebagian yang lain. Dan pasti kehidupan akhirat lebih tinggi tingkatnya dan lebih besar keutamaannya.” (QS. Al-Isra: 21)

Ustazah Ummu Ishaq al-Atsariyah dalam pesannya grup kajian dikutip pada Selasa (19/1/2021) menjelaskan, apabila seperti itu keadaan akhirat dibandingkan dengan dunia, sepantasnya manusia berlomba-lomba untuk meraih derajat yang tinggi di kehidupan yang lebih kekal abadi, yaitu negeri akhirat.

Baca Juga: Cara Syekh Ali Jaber Agar Cepat Menghafal Al-Qur’an

Orang yang cerdas tentu mendambakan yang lebih kekal. Untuk perlombaan inilah orang-orang yang cerdas rela berlomba, tidak untuk dunia!

Allah ‘azza wa jalla membagi rezeki dengan berbeda-beda, agar orang yang kaya dapat menghargai kadar nikmat yang dimudahkan kepadanya. Dia pun bersyukur kepada Dzat Yang Memberikan nikmat sehingga tergolong hamba-hamba yang bersyukur.

Baca Juga: Kisah Bocah 9 Tahun yang Diizinkan Ibunya Jadi Mualaf

Sebaliknya, orang yang fakir mengetahui ujian yang diterimanya berupa kefakiran, lalu bersabar sehingga mencapai derajat hamba-hamba yang bersabar. Telah diberitakan bahwa orang yang bersabar akan beroleh pahala tanpa batas.

Bersamaan dengan kesabarannya, si fakir harus terus memohon kemudahan kepada Rabbnya dan menanti kelapangan dari-Nya tanpa pernah berputus asa dari rahmat-Nya.

Allah ‘azza wa jalla membagi-bagi rezeki-Nya agar tercapai maslahat agama dan dunia para hamba-Nya. Andai semuanya beroleh kelapangan rezeki dan menjadi orang kaya, niscaya manusia akan melampaui batas di muka bumi dengan berbuat kekafiran, kezaliman, dan kerusakan. Kelapangan dan kemudahan hidup membuat mereka lupa diri.

Sebaliknya, apabila semua mereka disempitkan rezekinya dan semua menjadi orang miskin, niscaya akan timbul ketimpangan dalam tatanan hidup mereka.

Apabila semua manusia rezekinya sama, niscaya sebagiannya tidak bisa menjadikan sebagian yang lain sebagai ejekan, sehingga tidak ada ujian sebagai tempaan keimanan.

Sebagiannya tidak bisa menjadikan yang lain sebagai pekerja. Sebagiannya tidak menjadi pelayan bagi yang lain. Yang satu tidak membuat sesuatu untuk yang lain, karena semuanya berderajat sama.

Apabila seperti itu keadaannya, di mana rasa kasih sayang si kaya terhadap si miskin? Andai semua berderajat sama, bagaimana penerapan menyambung silaturahmi dengan menginfakkan harta kepada karib kerabat?

Jelas sekali, banyak kemaslahatan akan hilang seandainya manusia sama rezekinya. Karena itulah, wajib bagi kita kaum muslimin untuk ridha Allah ‘azza wa jalla sebagai Rabb kita, ridha dengan pembagian rezeki-Nya, ridha dengan hukum-Nya, serta beriman dengan hikmah dan rahasia-Nya.

“Allah-lah yang melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dia pula yang menyempitkannya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS: Al-Ankabut: 62) Wallahu ta’ala a’lam bish-shawab. 

Dengarkan Murrotal Al-Qur’an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran

Tags: Muslim
Previous Post

Pernikahan dalam Islam, Upaya Menyempurnakan Separuh Agama

Next Post

Apa yang Harus Dilakukan Jika Imam Tidak Fasih Membaca Al Fatihah?

admin

admin

Next Post
Apa yang Harus Dilakukan Jika Imam Tidak Fasih Membaca Al Fatihah?

Apa yang Harus Dilakukan Jika Imam Tidak Fasih Membaca Al Fatihah?

Ingin Terlihat ‘Wah’, Waspadai Sifat Sombong Iblis yang Bikin Tak Tenang Manusia

Ingin Terlihat 'Wah', Waspadai Sifat Sombong Iblis yang Bikin Tak Tenang Manusia

2 Sifat Mulia Nabi Muhammad SAW Rouuf dan Rahiim

2 Sifat Mulia Nabi Muhammad SAW Rouuf dan Rahiim

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terpopuler

  • Apakah kamu tahu ketentuan kurban yang benar

    Apakah kamu tahu ketentuan kurban yang benar?

    381 shares
    Share 152 Tweet 95
  • Niat dan Doa Setelah Shalat Dhuha

    590 shares
    Share 236 Tweet 148
  • Faktor Pendorong Penyebaran Islam di Indonesia

    408 shares
    Share 163 Tweet 102
  • 4 Cara Memuliakan Anak Yatim

    397 shares
    Share 159 Tweet 99
  • Kemenag: Umat Hindu Dunia Bisa Beribadah di Candi Prambanan

    422 shares
    Share 169 Tweet 106

Ikuti Kemenag RI

  • Kode Etik Jurnalistik
  • Kebijakan Privasi
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
© Copyright BiroMuslim Team All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Damai Negeri
  • Dunia Islam
  • Para Ahli
  • Syariah Muslim