• Kode Etik Jurnalistik
  • Kebijakan Privasi
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
No Result
View All Result
Info Seputar Muslim
  • Beranda
  • Damai Negeri
  • Dunia Islam
  • Para Ahli
  • Syariah Muslim
Info Seputar Muslim
  • Beranda
  • Damai Negeri
  • Dunia Islam
  • Para Ahli
  • Syariah Muslim
No Result
View All Result
Info Seputar Muslim
No Result
View All Result
Home Dunia Islam
Menag: Toleransi Beragama Harus Dilakukan Tanpa Mengusik Akidah Masing-Masing Pemeluk Agama

Menag: Toleransi Beragama Harus Dilakukan Tanpa Mengusik Akidah Masing-Masing Pemeluk Agama

doddodydod by doddodydod
11 Januari 2021
in Dunia Islam
0
333
SHARES
2k
VIEWS
banner 468x60

Jakarta – Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan pesan mengenai kerukunan umat beragama. Hal ini disampaikan saat dirinya menjadi inspektur upacara dalam peringatan Hari Amal Bakti Kementerian Agama (Kemenag) ke-75.

Dia menegaskan, toleransi beragama di Indonesia harus dilakukan tanpa mengusik akidah masing-masing pemeluk agama. Menurutnya, kerukunan beragama tidak bisa dilakukan oleh satu pihak saja.

banner 300250

“Pengembangan toleransi dan kerukunan antar-umat beragama merupakan karya bersama para tokoh agama, para menteri agama dan aparatur Kementerian Agama dari masa ke masa, toleransi dan kerukunan antar-umat beragama dilakukan dengan tanpa mengusik akidah dan keimanan masing-masing pemeluk agama. Pengalaman membuktikan toleransi dan kerukunan tidak tercipta hanya dari satu pihak,” ujar Yaqut dalam video yang disiarkan langsung YouTube Kemenag RI, Selasa (5/1/2021).

Pria yang akrab disapa Gus Yaqut itu mengatakan, kerukunan tersebut merupakan modal bangsa untuk maju.

“Saudara-saudara yang berbahagia, peringatan Hari Amal Bakti tahun ini mengusung tema ‘Indonesia Rukun’. Tema ini sejalan dengan semangat nasional yang menempatkan kerukunan umat beragama sebagai salah satu modal bangsa ini untuk maju,” ucapnya.

Sebab, tanpa kerukunan Indonesia akan sulit menggapai cita-citanya. Selain itu, di negara berdasarkan Pancasila, tidak ada tempat bagi diktator mayoritas atau tirani minoritas.

“Di negara yang berdasarkan Pancasila ini, tidak ada diktator mayoritas atau tirani minoritas. Dalam kaitan itu, semua umat beragama dituntut untuk saling menghormati hak dan kewajiban masing-masing, di mana seseorang dibatasi oleh hak orang lain. Pancasila adalah ideologi pemersatu yang merangkum nilai-nilai keindonesiaan,” ucapnya.

 

(Afg/IJS)

banner 300x250

Editor: Al-Afgani Hidayat

Tags: Trending News
Previous Post

Berwudhu Tanpa Ucapkan Bimillah, Bagaimana Hukumnya?

Next Post

MUI Anggap Aneh Pihak yang Membesar-besarkan Isu Radikalisme & Intolerasi

doddodydod

doddodydod

Next Post
MUI Anggap Aneh Pihak yang Membesar-besarkan Isu Radikalisme & Intolerasi

MUI Anggap Aneh Pihak yang Membesar-besarkan Isu Radikalisme & Intolerasi

Viral, Syekh Ali Jaber Didoakan Anak-Anak Yatim Palestina

Viral, Syekh Ali Jaber Didoakan Anak-Anak Yatim Palestina

Lempar Molotov ke Masjid, Pria Ini Diamankan Polisi

Lempar Molotov ke Masjid, Pria Ini Diamankan Polisi

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terpopuler

  • Perayaan 1 Abad Nahdlatul Ulama, Nahdliyin Telah Penuhi Gelora Delta Sidoarjo

    Peringatan 1 Abad NU Diharapkan Suasana Kondusif

    364 shares
    Share 146 Tweet 91
  • Teman Seperti Apa yang Bisa Mengajakan Kebaikan, Ini 3 Kategorinya

    333 shares
    Share 133 Tweet 83
  • 5 Persiapan Menyambut Bulan Suci Ramadhan 2023

    356 shares
    Share 142 Tweet 89
  • Bagimana Hubungan Suami Istri yang Baik dan Benar Menurut Islam ?

    355 shares
    Share 142 Tweet 89
  • Keutamaan Ibadah Umrah di Bulan Suci Ramadhan

    350 shares
    Share 140 Tweet 88

Ikuti Kemenag RI

  • Kode Etik Jurnalistik
  • Kebijakan Privasi
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
© Copyright BiroMuslim Team All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Damai Negeri
  • Dunia Islam
  • Para Ahli
  • Syariah Muslim