Bogor – Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama (Kemenag), Kamaruddin Amin, mengatakan pengelolaan keragaman di Indonesia telah mendapat banyak penghargaan di seluruh dunia. Bahkan, menurut dia, beberapa waktu lalu Ketua Dewan Perwakilan Amerika Serikat (AS) juga menyampaikan kekagumannya atas keragaman di Indonesia yang telah berhasil dikelola dengan baik.
“Kemarin kami menerima ketua DPR-nya Amerika. Kami dampingi. Di antara yang mereka sampaikan adalah kekagumannya atas Indonesia yang telah mengelola keragaman ini,” ujar Kamaruddin saat menutup kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kompetensi Penceramah Agama Islam Angkatan III di Bogor, Selasa (30/11).
Kamaruddin menjelaskan, Indonesia berhasil mengelola keberagamannya karena Indonesia memiliki 99% ormas Islam moderat. Menurut dia, selama ini ormas Islam turut menjadi pondasi fundamental untuk merawat keragaman ini.
“Ini adalah salah satu alasan utama mengapa Indonesia mampu menangani eliminasi yang luar biasa karena Indonesia memiliki infrastruktur sosial yang kuat,” katanya.
Apalagi menurutnya, Indonesia juga memiliki ideologi Pancasila, sehingga Indonesia akhirnya menjadi negara agama, bukan negara sekuler, bukan negara agama. “Indonesia bukan negara teokratis atau negara agama, tapi negara nasional yang sangat religius,” katanya.
Kamaruddin mengatakan, hampir semua hal yang menyangkut Islam diatur dalam konstitusi, misalnya tentang perkawinan, zakat, wakaf, dan lain-lain. “Semua ajaran Islam sudah ada undang-undangnya. Jadi sudah syariat sekali sebenarnya Indonesia ini,” jelasnya.
Sementara Amerika Serikat mengagumi keragaman Indonesia, Kamaruddin berencana untuk bekerja sama dalam berbagai cara. “Ke depan kami mencari kerja sama dalam berbagai hal, termasuk rencana kami untuk membawa teman-teman dari ormas untuk berkunjung ke Amerika Serikat,” katanya.
Selain melihat keragaman kehidupan di Amerika Serikat, organisasi-organisasi ini juga harus lebih mempromosikan keragaman Indonesia yang luar biasa. “Jadi sekarang ini kita sudah tidak lagi hanya mau belajar ke luar tapi juga sudah ingin mempromosikan artikulasi Islam Indonesia. Bahkan, kita rencana akan ada konferensi Asia Afrika yang akan mengundang seluruh negara-negara Muslim dan bahkan non-Muslim. Di situ kita ingin mempromosikan Islam Indonesia,” jelas Kamaruddin.