Jakarta – Lembaga Survei Populi Center mengungkapkan rilis terbaru terkait kinerja kepolisian dan kepercayaan terhadap aparat penegak hukum lainnya. Hasilnya, sebanyak 75% responden menilai puas terhadap kinerja Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Survei tersebut dilaksanakan mulai tanggal 1 hingga 9 Desember 2021 yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia. Survei dilakukan melalui wawancara telepon terhadap sampel pemilik telepon. Responden dipilih secara acak dari populasi pemilih yakni penduduk berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dari basis data populasi survei Populi Center sejak tahun 2013-2021 berjumlah 1.200. Teknik pengambilan sampel dilakukan menggunakan metode acak sederhana (simple random sampling) dari kerangka sampling yang dimiliki Populi Center. Adapun margin of error pada survei ini sebesar ±2,83 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Tujuan survei tersebut salah satunya mengevaluasi kinerja lembaga lainnya.
Para responden diberi pertanyaan, ‘Dari skala 1-10, skala 1 sangat tidak puas dan 10 sangat puas, seberapa puas atau tidak puas Anda terhadap kinerja Kepolisian RI di bawah Kapolri Jenderal Listyo Sigit? (%)’. Hasilnya 75 persen menyatakan puas kinerja Listyo Sigit.
“Kinerja Kepolisian RI di bawah pimpinan Kapolri Jenderal Listyo Sigit, yaitu relatif tinggi,” kata peneliti Populi Center, Nurul Fatin Afifah, dalam konferensi pers secara daring, Senin (20/12/2021).
Adapun rata-rata tingkat kepuasan ada pada angka 6,62 persen dari skala 1-10 dan akumulasi skor 6-10 (positif/puas) sebesar 75 persen, sedangkan akumulasi skor 1-5 (negatif/tidak puas) sebesar 20,2 persen.
“Dari skor 6-10 atau skor positif/puas persentasenya cukup tinggi, yaitu 75%,” katanya.
Ia memaparkan tingginya kepercayaan publik terhadap kinerja Kapolri Jenderal Listyo Sigit karena dianggap mampu menangani beberapa kasus di bawah kepemimpinanya. Selain itu ada komitmennya yang akan menindak anggotanya yang melanggar hukum.
“Mengapa kepercayaan publik terhadap kinerja Jenderal Listyo Sigit ini tinggi karena Jenderal ini dianggap mampu menangani beberapa kasus di bawah kepemimpinannya ada juga ada statement yang menarik dari beliau yaitu terkait dia akan menindak tegas terhadap anggotanya yang melakukan pelanggaran tanpa kompromi,” ujarnya.
Survei itu juga memaparkan hasil survei kepercayaan publik terhadap lembaga penegak hukum. Responden diberi pertanyaan ‘dari skala 1-10, dengan 1 sangat tidak percaya dan 10 sangat percaya, seberapa percaya atau tidak percaya Anda terhadap lembaga berikut ini? (%). Hasilnya, Polri mendapat nilai tertinggi di antara lembaga yudikatif, yaitu 75%.
“Ada 5 lembaga yang dikategorikan ke dalam lembaga yudikatif dan penegakan hukum, di sini Polri itu mendapatkan persentase tertinggi,” kata Nurul.
Namun Nurul mengatakan pertanyaan tersebut ditanyakan secara terpisah kepada setiap responden, artinya responden menilai semua lembaga negara, bukan berarti harus menilai atau memilih salah satu mana yang paling. Hasilnya Polri mendapatkan 75%, diikuti Mahkamah Agung 73 persen, Mahkamah Konstitusi dengan 72,4 persen, Komisi Pemberantasan Korupsi dengan 71,5 persen, dan Kejaksaan Agung dengan 69,6 persen. Sisa angka masuk kategori tidak percaya (skala 1-5), dan tidak tahu/tidak jawab.
Kemudian peneliti juga menanyai responden mengenai penilaian kepercayaan publik terhadap 7 lembaga lainnya, yaitu ‘Dari skala 1-10, dengan 1 sangat tidak percaya dan 10 sangat percaya, seberapa percaya atau tidak percaya Anda terhadap lembaga berikut ini?’. Hasilnya TNI mendapatkan nilai tertinggi yaitu 87,6%.
Sementara untuk lembaga lainnya, Tentara Nasional Indonesia merupakan lembaga dengan nilai kepercayaan publik paling tinggi (skala 6-10) dengan 87,6 persen. Diikuti Presiden dengan 83,2 persen, Badan Pemeriksa Keuangan dengan 75,1 persen, Komisi Pemilihan Umum dengan 73,5 persen, Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia dengan 68 persen, Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia/Daerah dengan 63,4 persen, dan partai politik dengan 55,9 persen. Sisa angka masuk kategori tidak percaya (skala 1-5), dan tidak tahu/tidak jawab.
“Skala kepercayaan dari responden terhadap 7 lembaga ini memang yang paling tinggi itu ada di TNI, ini pertanyaannya secara terpisah, bukan berarti responden itu menilai dan memilih mana yang paling, namun dari pertanyaan tersebut memang TNI itu yang paling tinggi,” kata Nurul.
“Mengapa TNI itu lebih tinggi karena TNI itu dianggap tidak terlalu menonjol dalam politik tapi unggul dalam masalah penanganan bencana alam angkanya 87,6%,” katanya.
Sumber: detik.com