Site icon Info Seputar Muslim

MUI : Bedakan Bencana Alam Murni dan Bencana Karena Azab

BIROMUSLIM – Majelis Ulama Indonesia (MUI) menegaskan, bencana alam yang terjadi belakangan ini di Indonesia bukan berarti azab. Bencana alam dapat diartikan sebagai peringatan bagi umat manusia.

Sekretaris MUI KH Miftahul Huda mengatakan umat Islam perlu membedakan dua jenis bencana. Yaitu, bencana alam, yang sifatnya murni dan mengandung unsur campur tangan manusia. Oleh karena itu, tidak semua bencana yang ditakdirkan oleh Allah adalah azab.

“Kita harus bisa membedakan bencana karena bencana ada yang murni bencana alam dan ada yang karena campur tangan manusia. Seperti banjir, kebakaran hutan, ada unsur manusia dalam pengelolaan alam,” kata Kiai Miftah dalam wawancara saat dihubungi Republika pada Kamis (8/12/2022).

Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Ar-Rum ayat 41, “Zhaharal-fasaadu fil-barri wal-bahri bima kasabat aydinnaasi liyudziqahum bajdhalladzi amiluu la’allahum yarji’un,”. Yang artinya, “Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia. Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)”.

Baca Juga : MUI Jember Keluarkan Fatwa Joget Pargoy Haram

“Ada unsur yang menekankan bahwa Tuhan mau kita sadar, (maksudnya bencana bisa jadi) peringatan. Kita harus cerdas mengelola alam, kita harus menjaga alam. Kalau kita tidak cerdas menjaga alam, maka akan terjadi bencana. Ini namanya Bencana karena campur tangan manusia, banjir, kebakaran hutan,” ujarnya.

Di sisi lain, jelasnya, ada juga bencana alam yang terjadi murni karena faktor alam. Seperti letusan gunung berapi, gempa bumi, tsunami. Ini dianggap sebagai tanda bahwa Allah Maha Kuasa, Maha Perkasa, Maha Pencipta dan menyadari bahwa manusia/makhluk adalah hamba yang lemah.

“Bencana ini juga bisa menjadi pengingat bahwa ada kiamat di Sogro dan kiamat di Kubro. Sehingga kita bisa memahami bahwa bencana semacam itu adalah peringatan,” ujarnya.

Alam merupakan sebagian dari tanda kebesaran Allah SWT yang jika mampu diperhatikan dan direnungkan secara saksama dapat memberi pelajaran dan petunjuk bagi manusia untuk lebih mengenal kebesaran dan kemahakuasaan Allah SWT. Menurut dia, gunung memiliki dinamika dan alur kehidupannya sendiri. Sehingga fenomena gunung meletus merupakan fenomena alam yang sering terjadi.

Baca Juga : Begini Penjelasan Fatwa MUI Terkait Pinjaman Online

Ketua Panitia Fatwa MUI KH Asrorun Niam Sholeh menambahkan dengan banyaknya bencana alam seperti gempa bumi, banjir, tsunami dan letusan gunung berapi, pihaknya mengajak semua khususnya umat Islam untuk bermuhasabah, bertaubat dan memohon ampunan kepada Allah SWT.

“Marilah kita berkomitmen untuk memperkokoh iman dan taqwa serta menjaga diri dari maksiat. Saya menghimbau, ajaklah umat Islam untuk membaca Qunut Nazilah,” ujarnya.

Seperti yang kita semua tahu, ada banyak bencana alam di negara kita dalam waktu dekat. Diawali dengan gempa dengan kekuatan 5,6 SR yang melanda Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/1/2011) lalu. Kemudian terjadi gempa 6,4 SR di Garut pada Sabtu (3/12).

Tak berhenti di situ, Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang Jawa Timur menunjukkan aktivitas erupsi pada Minggu (12/4) dan memuntahkan awan panas guguran hingga jarak 7 km pada pukul 02.46 WIB.Hingga kini, Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah mengeluarkan status Awas Gunung Semeru.

Baca Juga : 3 Jenis Jamu Haram Menurut LPPOM MUI

sumber : republika.co.id

Exit mobile version