• Kode Etik Jurnalistik
  • Kebijakan Privasi
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
No Result
View All Result
Info Seputar Muslim
  • Beranda
  • Damai Negeri
  • Dunia Islam
  • Para Ahli
  • Syariah Muslim
Info Seputar Muslim
  • Beranda
  • Damai Negeri
  • Dunia Islam
  • Para Ahli
  • Syariah Muslim
No Result
View All Result
Info Seputar Muslim
No Result
View All Result
Home Jaga Negeri
Berikan Edukasi, Satgas Covid PBNU Manfaatkan Kearifan Lokal

Berikan Edukasi, Satgas Covid PBNU Manfaatkan Kearifan Lokal

doddodydod by doddodydod
4 Januari 2021
in Jaga Negeri
0
333
SHARES
2k
VIEWS

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Memasuki tahun 2021, edukasi tentang Covid-19 tetap digalakkan demi menekan angka penyebaran. Koordinator Satgas NU Peduli Covid-19, dr Makky Zamzami, menyebut pihaknya memanfaatkan kearifan lokal dalam memberikan edukasi, agar lebih efektif.

Setelah 10 bulan Satgas NU Peduli Covid-19 menjalankan edukasi, pihaknya menilai setidaknya ada tiga cara yang bisa digunakan agar proses edukasi ini berjalan efektif. “Menurut kami, edukasi yang paling efektif itu yang memanfaatkan kearifan lokal. Bisa melalui budaya atau bahasa lokal,” kata dia saat dihubungi Republika, Ahad (3/1).

Sepanjang Maret sampai Desember 2020 kemarin, ia juga melihat ada banyak variasi kendala yang dihadapi dalam membagikan informasi kepada masyarakat. Salah satunya, masyarakat diberondong dengan informasi yang itu-itu saja dan membuat jenuh.

Melihat hal itu, Satgas NU Peduli berusaha mengubah polanya. Cara yang digunakan yaitu membuat video edukasi dalam berbagai versi, menyamakan dengan kondisi di masyarakat.

Di akun Youtube, sudah Satgas NUPeduli, sudah disediakan beberapa versi pendekatan edukasi. Mereka mencoba membuat suasana seperti di pesantren, warung kopi, maupun saat membeli makanan ringan pentol.

“Dengan adanya video ini, diharap masyarakat lebih memahami tanpa terkesan digurui, karena bahasa yang dipakai sesuai dengan bahasa di masyarakat,” ujarnya.

Selain membuat video pendek, ada cara lain yang Satgas NU gunakan untuk edukasi. Mulai dari memanfaatkan media sosial, membuat meme, serta adlib yang disiarkan melalui mobil edukasi keliling NU.

Cara kedua yang dinilai efektif dalam membantu proses edukasi adalah menggunakan pihak yang sudah terpapar Covid-19. Penyintas Covid-19 ini dinilai memiliki pengalaman yang lebih dalam hubungannya dengan virus ini.

Satgas PBNU lantas menyusun suatu komunitas yang diberi nama Sucovi atau Survival Covid Indonesia. Wadah komunitas Sucovi ini diluncurkan dan dideklarasikan pada 31 Desember.

Tujuan didirikannya komunitas ini adalah membantu dalam mengarahkan atau mengedukasi masyarakat, dengan cara berbagi pengalaman yang pernah mereka hadapi. Selain itu, mereka yang bergabung nantinya bisa membantu masyarakat dengan mendonorkan plasma darahnya.

“Yang sudah bergabung ada 20 orang. Diharapkan ke depannya semakin massif yang bergabung dengan kita. Per-tanggal 1 Januari sudah ada aksi nyata dari komunitas mendonorkan plasmanya,” lanjut dr Makky.

Terakhir, edukasi yang efektif adalah promosi melalui tokoh-tokoh masyarakat, baik kiai atau ulama, serta komunitas di daerah. Satgas Covid NUPeduli berusaha melatih relawan dari komunitas yang ada, termasuk ibu-ibu pengajian, pesantren, karang taruna, komunitas anak muda.

Di era gencarnya pertukaran informasi melalui media sosial, dr Makky menyebut pihaknya sempat kesulitan dalam memberikan penjelasan terkait Covid-19. Selain banyak beredar berita palsu atau hoaks, dari sisi pemerintah kala itu tidak banyak melakukan balasan.

Namun seiring berjalannya waktu, respon dari pemerintah disebut semakin membaik. Pemerintah lebih sigap dalam membuat respon atas unggahan-unggahan palsu yang beredar.

“Menkes juga saat ini sudah memberikan jawaban atau klarifikasi untuk beberapa urusan dan memperjelas sejumlah tahapan. Komunikasi ini memang perlu dari pemangku kebijakan, yang nantinya kita teruskan ke masyarakat. Ini menjadi satu kesatuan yang nyata, jadi jangan kami berjuang sendirian,” kata dia. 

Previous Post

Santri Ujung Labuh Gelar Lomba Adzan dan Hafalan Alquran

Next Post

Pemkab Cianjur Gencarkan Pendidikan Agama di Luar Sekolah

doddodydod

doddodydod

Next Post
Pemkab Cianjur Gencarkan Pendidikan Agama di Luar Sekolah

Pemkab Cianjur Gencarkan Pendidikan Agama di Luar Sekolah

Waketum MUI: Jangan Cuma Fokus Radikal, Tapi Juga Covid-19

Waketum MUI: Jangan Cuma Fokus Radikal, Tapi Juga Covid-19

Muslimat NU Diharapkan Bangun Akhlak dan Kemandirian Umat

Muslimat NU Diharapkan Bangun Akhlak dan Kemandirian Umat

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terpopuler

  • Strategi Ampuh Meningkatkan Toleransi Beragama di Indonesia

    Strategi Ampuh Meningkatkan Toleransi Beragama di Indonesia

    355 shares
    Share 142 Tweet 89
  • Kapolri Tegaskan Oknum Polisi Lakukan Kekerasan ke Warga Disanksi Tegas

    337 shares
    Share 135 Tweet 84
  • Al Jam’iyatul Washliyah, Ormas Islam Tebar Syiar ke Seluruh Tanah Batak Sejak 1941

    346 shares
    Share 138 Tweet 87
  • Polsek Semampir Gelar Operasi Penertiban Masker Untuk Tekan Penyebaran Covid-19

    338 shares
    Share 135 Tweet 85
  • Kewajiban Umat Islam dalam Pemilu: Haram Memilih Pemimpin yang Tidak Siddiq, Amanah, Tabligh, Fathonah

    348 shares
    Share 139 Tweet 87

Ikuti Kemenag RI

  • Kode Etik Jurnalistik
  • Kebijakan Privasi
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
© Copyright BiroMuslim Team All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Damai Negeri
  • Dunia Islam
  • Para Ahli
  • Syariah Muslim