biromuslim.com – Kementerian Agama (Kemenag) mengatakan kegiatan ibadah haji 2022 berjalan dengan baik. Hampir seluruh jemaah merasa puas terhadap penyelenggaraan ibadah haji yang dilakukan Kemenag atau pemerintah RI.
“Alhamdulilah kegiatan penyelenggaraan ibadah haji di tahun 2022 masehi yang semuanya segalanya spesial di kondisi yang spesial itu ternyata terlaksana dengan baik,” ujar Akhmad Fauzin, Kepala Biro Humas, Data dan Informasi Kementerian Agama kepada Tim MCH, Minggu (17/07/22).
Dirinya menjelaskan, Kemenag berkomitmen memberi layanan kepada jemaah haji Indonesia. Supaya mereka lebih nyaman dan otomatis menjadi haji mabrur yang menjadi harapan semua jemaah selama menjalankan ibadah haji. Serta, di Tanah Air tercipta kondusif dan aman, kemudian masyarakat harmonis.
Ia mengatakan, seluruh penyelenggaraan haji akan dikomunikasikan kepada Presiden nanti oleh Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas. Menag pun pulang ke Tanah Air hari ini.
Fauzin menambahkan, gelombang kedua haji di Makkah akan menuju Madinah sekitar 21 Juli mendatang. Mereka akan didorong ke Madinah sehingga jemaah haji gelombang kedua akan berangkat ke Indonesia sampai sekitar 13 Agustus 2022.
“Untuk penerbangan terakhir, Insya Allah Gus Menteri akan ke Tanah Suci kembali untuk melepas kepulangan kloter terakhir, Insya Allah,” kata Fauzin.
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas meminta pihak maskapai tidak mengubah-ubah jadwal penerbangan jemaah haji Indonesia.
Dia mengatakan, pihaknya menerima perubahan jadwal penerbangan dari Garuda Indonesia.
“Sampai hari ini kami menerima 16 surat perubahan jadwal ke 16,” kata Yaqut usai rapat evaluasi penyelenggaraan ibadah haji di Jeddah, Sabtu (16/07/22).
Menurutnya, hal itu sangat berpengaruh terhadap jemaah haji.
“Bahkan surat hari ini kita terima yang harusnya pulang dari Madinah, digeser minta pulang ke Jeddah,” jelas Yaqut.
Dia mengatakan, hal tersebut membutuhkan waktu, persiapan kurang lebih 9 jam, dan akan mengurangi hak jemaah selama di Madinah. Selain itu, ttentu ada konsekuensi lain terkait pembiayaan konsumsi kolektif.
“Saya minta Pak Dirjen dengan jajarannya untuk melakukan negosiasi ulang dengan pihak maskapai, dan jangan sampai ini terjadi karena kontrak kita juga tidak seperti itu. Tidak bisa berubah-ubah jadwal penerbangan sesukanya,” ungkap Yaqut.
“Saya minta tegas saja sesuai kontrak. Saya nggak mau ada manuver manuver lain,” tambahnya.
Sumber : Liputan6.com
Baca juga : 89.715 Jemaah Haji 1443 H Lakukan Konfirmasi Keberangkatan