JAKARTA- Sebagaimana belajar Tauhid harus dipelajari dan diulangi terus-menerus, maka otomatis dakwah tauhid pun juga perlu terus-menerus diulangi.
“Pelajaran fikh bisa jadi hanya sekali diajarkan, misalnya cara berwudhu, diajarkan sekali kemudian dipraktekkan. Berbeda dengan Tauhid harus terus dilakukan,” ujar Ustaz Raehanul Bahraen di akun Instagramnya dikutip pada Rabu (6/1/2021).
Baca Juga: Cukup Men-Share Nasihat Kebaikan, Bisa Menjadi Investasi Pahala
Nah, kata dia, kalau Tauhid ini banyak terkait dengan keimanan dan amalan hati, misalnya keikhlasan, sabar, rasa takut dan rasa cinta.
Karena iman ini naik-turun, perlu dipelajari terus dan diulangi serta diingatkan. Kalau dakwah butuh diulang-ulang, maka demikian juga pendakwahnya. “Maka ulangi terus dakwah tauhid,” ujarnya.
Apalagi orang yang baru mengenal agama atau baru mengaji dan manusia yang butuh dakwah, berdatangan terus-menerus maka dakwah Tauhid sangat penting.
Baca Juga: Istidraj, Bisnis Oke Serta Karier Lancar tapi Tak Sholat
“Kami juga sempat lengah, pernah semangat di awal-awal dakwah Tauhid setelah itu lupa sama sekali,” katanya.
Dakwah Tauhid atas izin Allah dapat disampaikan ke berbagai pelosok, ke berbagai kalangan mulai dari pejabat, artis, pengusaha hingga orang awam.
“Katakanlah, ’Inilah jalanku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata. Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik.’” (QS. Yusuf: 108)
Semetara Ibnu Katsir menafsirkan:
“Yaitu berdakwah kepada syahadat ‘tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah, tidak ada sekutu baginya’.” (Tafsir Ibnu Katsir)
Dakwah dasar-dasar Tauhid juga perlu disampaikan kepada anak-anak dan generasi muda.
Dengarkan Murrotal Al-Qur’an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran