• Kode Etik Jurnalistik
  • Kebijakan Privasi
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
No Result
View All Result
Info Seputar Muslim
  • Beranda
  • Damai Negeri
  • Dunia Islam
  • Para Ahli
  • Syariah Muslim
Info Seputar Muslim
  • Beranda
  • Damai Negeri
  • Dunia Islam
  • Para Ahli
  • Syariah Muslim
No Result
View All Result
Info Seputar Muslim
No Result
View All Result
Home Damai Negeri
Penyebaran Islam Foto: dok INDEPHEDIA.com

Penyebaran Islam Foto: dok INDEPHEDIA.com

Faktor Pendorong Penyebaran Islam di Indonesia

Icha Khairunnisa by Icha Khairunnisa
20 Maret 2023
in Damai Negeri
0
405
SHARES
2.4k
VIEWS

BIROMUSLIM, Jakarta — Agama Islam masuk dan mulai berkembang di Indonesia sejak dibawa oleh para pedagang dari Arab, Persia dan India. Faktor pendorong perkembangan Islam di Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Masuknya Islam ke Indonesia yang pada saat itu Nusantara lewat para pedagang tersebut mengacu pada teori Gujarat. Teori ini menganggap bahwa hubungan Indonesia dan India sudah lama terjalin. Hal ini turut dijelaskan Snouck Hurgronje dalam buku ‘L’Arabie et Les Indes Néerlandaises atau Revue de L’Histoire des Religions.

Wandi dalam buku Sejarah Peradaban Islam yang mengutip dari Candrasasmita mengatakan bahwa penyebaran Islam di Indonesia terjadi secara damai melalui enam cara berikut:

1. Perdagangan

Jalur perdagangan ini adalah satu-satunya jalan yang paling memungkinkan karena lalu lintas perdagangan dari abad ke- 7 hingga 16 M. Jalur ini dimanfaatkan karena sangat strategis sehingga memudahkan proses islamisasi.

2. Pernikahan

Para pedagang muslim memiliki status yang lebih baik jika dibandingkan dengan mayoritas penduduk pribumi, sehingga para pedagang atau bahkan saudagar muslim yang tinggal di Indonesia akhirnya menikah dengan penduduk pribumi. Sebelum menikah, biasanya pribumi masuk Islam terlebih dahulu.

3. Tasawuf

Para pengajar tasawuf atau para sufi mengajarkan agama yang bercampur dengan budaya yang sudah dikenal masyarakat sebelumnya. Para mubaligh juga terampil dalam ilmu kebatinan dan pengobatan. Melalui cara dan jalur inilah Islam menyebar dengan cara menyentuh dan memberi kesan damai.

4. Pendidikan

Penyebaran Islam juga terjadi melalui jalur pendidikan, yaitu pesantren. Di pesantren atau pondok, para kiai dan guru mengajar dan menyebarkan ajaran Islam. Dari sinilah santri-santri yang telah lulus pendidikan juga turut menyebarkan agama Islam.

5. Kesenian

Dakwah Islam juga disebarkan melalui seni. Pada saat itu, kesenian sudah dikenal dengan masyarakat setempat. Misalnya di Jawa, media utamanya adalah wayang, dalam hal ini Sunan Kalijaga adalah salah satu sunan yang ahli dalam pementasan wayang.

Selain itu, ia menambahkan kisah-kisah yang berkaitan dengan Islam pada setiap lakon yang dimainkan. Cara ini sangat efektif karena penonton tidak merasa terpaksa mengikuti dakwah dan ajaran yang disebarkan melalui media wayang.

6. Politik dan Kekuasaan

Di beberapa kepulauan seperti Maluku dan Sulawesi, mayoritas penduduknya memeluk agama Islam setelah raja menerima Islam, sehingga peran dan keterlibatan raja sangat membantu proses islamisasi di wilayah tersebut. Hal ini juga digunakan oleh para pendukung Islam.

Faktor Pendorong Perkembangan Islam di Indonesia

Masih dalam buku yang sama, dijelaskan pula faktor-faktor yang mendorong berkembangnya masyarakat Islam, antara lain:

  1. Hubungan baik antara para saudagar pembawa ajaran Islam dengan pemerintah atau penguasa setempat
  2. Para saudagar tidak pernah mencampuri urusan politik
  3. Pedagang Muslim pada awalnya mempraktekkan pelajaran agama untuk diri mereka sendiri saat berinteraksi dengan masyarakat setempat
  4. Tidak ada paksaan dalam dakwah dan penerimaan Islam

Faktor-faktor tersebut lambat laun membangkitkan minat penduduk setempat untuk memeluk Islam dengan suka hati. Selain itu, faktor yang mendukung perkembangan Islam di Indonesia adalah ajaran Islam yang sederhana dan mudah dipahami, Islam tidak mengenal kasta dan akulturasi budaya. Hal ini dijelaskan dalam buku Sejarah Islam Nusantara karya Rizem Azid.

Sumber : detik.com

Baca juga: Kerukunan Umat Beragama Indonesia Jadi Sorotan Dunia

Tags: akulturasiDakwahhikmahIslamperadaban islamperkembangan islamSejarah Islamteori gujarat
Previous Post

5 Tips Peran Orang Tua Motivasi Anak Sekolah Berpuasa

Next Post

Lengkap! Doa Niat Puasa, Buka Puasa, dan Tata Cara Berpuasa

Icha Khairunnisa

Icha Khairunnisa

Next Post
Doa niat puasa merupakan bacaan doa bagi umat muslim yang hendak melaksanakan ibadah puasa (UNSPLASH)

Lengkap! Doa Niat Puasa, Buka Puasa, dan Tata Cara Berpuasa

Kurma - ilustrasi amalan sunnah buka puasa. (Pixabay/pictavio)

3 Amalan Sunnah Saat Berbuka Puasa

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menyampaikan selamat menunaikan ibadah puasa di bulan Ramadhan 1444 H. Foto: PBNU

PBNU dan PP Muhammadiyah Angkat Bicara Terkait Larangan Bukber

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terpopuler

  • Strategi Ampuh Meningkatkan Toleransi Beragama di Indonesia

    Strategi Ampuh Meningkatkan Toleransi Beragama di Indonesia

    355 shares
    Share 142 Tweet 89
  • Asosiasi Prakarsa Indonesia Cerdas (APIC) Membahas Keterpaduan Layanan Digital Nasional

    357 shares
    Share 143 Tweet 89
  • [HOAKS] Kewenangan Label Halal Tak Lagi Melalui MUI, tapi oleh PT Surveyor Indonesia

    338 shares
    Share 135 Tweet 85
  • Sahroni: Polri-TNI awasi ketat distribusi 300 ribu paket obat COVID-19

    341 shares
    Share 136 Tweet 85
  • Polda Papua Barat Ajak Masyarakat Optimalkan Layanan Call Center 110 Untuk Aduan Gangguan Keamanan

    349 shares
    Share 140 Tweet 87

Ikuti Kemenag RI

  • Kode Etik Jurnalistik
  • Kebijakan Privasi
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
© Copyright BiroMuslim Team All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Damai Negeri
  • Dunia Islam
  • Para Ahli
  • Syariah Muslim