JAKARTA- Jangan remehkan membantu pekerjaan istri di rumah. Mengapa? Sebab itu menjadi bagian sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam (SAW)
Salah satu sunnah yang mungkin mulai diitinggalkan para suami zaman sekarang adalah membantu istri dan pekerjaannya di rumah.
Padahal membantu pekerjaan istri itu adalah sunnah. Semoga para suami bisa menerapkan sunnah ini walaupun hanya sedikit saja.
Ustaz Raehanul Bahraen dalam pesannya di Instagram dikutip Senin (18/1/2021) menyebutkan, beberapa suami bisa jadi cuek terhadap pekerjaan istri di rumahnya apalagi istri pekerjaannya sangat banyak dan anak-anak juga banyak yang harus diurus dan dididik.
Merupakan kebiasaan dan sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membantu pekerjaan istrinya di rumah.
Aisyah berkata:
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam kesibukan membantu istrinya, dan jika tiba waktu sholat maka beliaupun pergi sholat”. (HR Bukhari)
Hal ini merupakan sifat tawaadhu (rendah hati) Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan mencontohkan pada manusia, padahal beliau adalah seorang pimpinan dan qadhi tertinggi kaum muslimin.
Bisa jadi ada suami yang merasa diri menjadi rendah jika melakukan perbuatan dan pekerjaan rumah tangga karena ia adalah orang besar dan berkedudukan bahkan bos di tempat kerjanya.
Ibnu Hajar al-Asqalani berkata menjelaskan hadits ini:
“Di antara akhlak mulai para nabi adalah tawaadhu’ dan sangat jauh dari suka bersenang-senang (bermewah-mewah) dan melatih diri untuk hal ini, agar mereka tidak terus-menerus berada pada kemewahan yang tercela (mewah tidak tercela secara mutlak).” (Fathul Bari kitab adab hal. 472)
Membantu istri dengan bisa dilakukan dengan pekerjaan sederhana, terkadang membantu hal yang sederhana saja sudah membuat senang dan bahagia para istri, semisal menyapu halaman rumah saja saja, mencuci piring dan lain-lainnya.
Dalam hadis lainnya, ‘Aisyah menceritakan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengerjakan hal-hal sederhana untuk membantu istri-istri beliau semisal mengangkat ember dan menjahit bajunya.