Site icon Info Seputar Muslim

Apakah kamu tahu ketentuan kurban yang benar?

Apakah kamu tahu ketentuan kurban yang benar

Gambar ilustasi Ibadah Kurban | Foto Islamlife

BiroMuslim – Ketentuan Kurban – Ibadah kurban merupakan salah satu ibadah yang memiliki makna dan hikmah yang dalam di agama Islam. Setiap tahunnya, umat Muslim di seluruh dunia merayakan perayaan Idul Adha, yang juga dikenal sebagai Hari Raya Kurban. Perayaan ini menjadi momen penting bagi umat Muslim untuk melaksanakan ibadah kurban sebagai bentuk pengabdian dan ketaatan kepada Allah SWT.

Hukum kurban adalah wajib didasari oleh Surat Al Kautsar ayat 2 yang artinya: “Maka laksanakanlah salat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah).”

Kemudian hadist riwayat Ahmad dan Ibnu Majah yang berbunyi “Barang siapa yang mempunyai kemampuan tetapi ia tidak berkurban, maka janganlah ia mendekati (menghampiri) tempat sholat kami.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah).

Tentu saja, pelaksanaan ibadah kurban tidak semata-mata mengenai penyembelihan hewan semata. Ada sejumlah ketentuan yang perlu dipahami dan diperhatikan untuk menjalankan ibadah kurban dengan benar sesuai dengan ajaran Islam. Lalu apakah kamu tahu ketentuan kurban yang benar?

Artikel ini akan mengupas lebih lanjut mengenai ketentuan-ketentuan kurban yang benar dalam agama Islam. Kami akan menjelaskan syarat-syarat hewan kurban yang harus dipenuhi, tata cara penyembelihan yang sesuai, pembagian daging kurban, dan pentingnya penyaluran daging kepada yang berhak menerimanya.

Baca Juga : MUI : Hukum Pemotongan Hewan Kurban

Syarat-syarat Hewan Kurban

Syarat-syarat Hewan Kurban

Syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi oleh hewan yang akan dikurbankan. Syarat-syarat ini telah ditetapkan berdasarkan ajaran Islam dan memiliki tujuan untuk memastikan pelaksanaan ibadah kurban yang benar dan sah.

Dengan memahami syarat-syarat hewan kurban, umat Muslim dapat memilih dan mempersiapkan hewan kurban dengan tepat.

Kesehatan Fisik Hewan

Hewan kurban yang akan disembelih harus dalam kondisi sehat secara fisik dan tidak mengalami cacat yang signifikan. Hewan yang dipilih harus bebas dari penyakit menular atau kelainan yang mengganggu kesehatannya. Sebuah hewan yang sehat akan memberikan daging yang berkualitas dan memastikan bahwa ibadah kurban dilakukan dengan baik.

Usia Hewan

Hewan yang akan dikurbankan juga harus memenuhi persyaratan usia tertentu. Biasanya, domba atau kambing yang akan dikurbankan harus berumur minimal satu tahun, sementara sapi minimal berumur dua tahun, dan unta minimal berumur lima tahun. Usia hewan menjadi pertimbangan penting karena pada usia tersebut hewan telah mencapai tahap kematangan dan memberikan daging yang lebih layak konsumsi.

Jenis Hewan yang Diperbolehkan

Dalam agama Islam, tidak semua jenis hewan dapat dijadikan kurban. Jenis hewan yang diperbolehkan untuk kurban adalah domba, kambing, sapi, dan unta. Oleh karena itu, umat Muslim perlu memastikan bahwa hewan yang dipilih adalah salah satu dari jenis hewan tersebut.

Baca Juga : Flexing dalam Pandangan Islam

Niat Berkurban dan Tata Cara Penyembelihan

Niat Berkurban dan Tata Cara Penyembelihan | sumber : BSI

Setelah memahami syarat-syarat hewan kurban, langkah selanjutnya dalam menjalankan ibadah kurban adalah menetapkan niat yang tulus dan ikhlas.

Niat berkurban merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam pelaksanaan ibadah ini. Selain itu, ada pula tata cara penyembelihan yang harus diikuti sesuai dengan ajaran Islam. Dalam bab ini, kita akan membahas lebih lanjut mengenai niat berkurban dan tata cara penyembelihan yang benar.

Niat Berkurban

Niat berkurban haruslah murni dilakukan karena mengharapkan keridhaan Allah SWT. Niat ini harus dihayati dengan sungguh-sungguh dan diucapkan dalam hati sebelum memulai proses penyembelihan. Niat berkurban haruslah ikhlas tanpa ada motif selain mendekatkan diri kepada Allah SWT dan beribadah.

“Nawaitu al-udhiyata bi syaatin lillahi ta’ala.”

Artinya: “Saya niat berkurban untuk diri sendiri karena Allah ta’ala.”

Doa Menyembelih Kurban

Saat akan melakukan penyembelihan, penting untuk menyebut nama Allah SWT dengan jelas dan tegas. Dalam proses ini, menyebut nama Allah SWT sebagai tanda penghormatan dan kesadaran bahwa ibadah kurban dilakukan semata-mata untuk-Nya.

“Allahumma hadzihi minka wa ilaika, fataqabbal minnî ya karîm.”

Artinya, “Ya Tuhanku, hewan ini adalah nikmat dari-Mu. Dan dengan ini aku bertaqarrub kepada-Mu. Karenanya hai Tuhan Yang Maha Pemurah, terimalah taqarrubku.”

Tata Cara Penyembelihan

Penyembelihan hewan kurban harus dilakukan dengan cara yang benar sesuai dengan ajaran Islam. Seorang yang melakukan penyembelihan harus memiliki keahlian dalam memotong dengan baik dan tepat. Hewan kurban harus dipotong di leher dengan satu tebasan yang tajam untuk memastikan proses penyembelihan yang cepat dan humanis. Selain itu, perlu memperhatikan kebersihan alat-alat yang digunakan dan memastikan hewan tidak menderita selama proses penyembelihan.

Baca Juga : Kumpulan Anime Muslim Yang Bisa Ditonton Ketika Puasa

Pembagian Daging Kurban

Pembagian Daging Kurban | Sumber : Suara

Setelah penyembelihan, daging kurban harus dikelola dengan baik. Hal ini mencakup pemotongan daging menjadi beberapa bagian sesuai dengan pembagian yang dianjurkan. Bagian-bagian tersebut kemudian dapat diberikan kepada keluarga, kerabat, dan mereka yang membutuhkan. Penting untuk memastikan bahwa daging kurban diberikan kepada orang-orang yang berhak menerimanya agar tujuan ibadah kurban untuk berbagi dan berbuat kebaikan tercapai.

Setelah hewan dikurbankan, dagingnya harus didistribusikan kepada mereka yang berhak menerima dengan cara yang adil dan bijaksana. Hal ini merupakan bagian dari nilai-nilai sosial dan kepedulian dalam Islam.

Penentuan Penerima Daging

Dalam agama Islam, terdapat kriteria-kriteria yang ditetapkan untuk menentukan penerima daging kurban. Hal ini meliputi keluarga yang kurang mampu, tetangga yang membutuhkan, orang-orang yang dalam keadaan tertimpa musibah, dan mereka yang sedang dalam keadaan kurang mampu mencukupi kebutuhan pokok. Penting untuk melakukan penelitian dan identifikasi penerima daging kurban dengan hati-hati dan bijaksana.

Persentase Pembagian

Dalam pembagian daging kurban, umat Muslim dianjurkan untuk membaginya menjadi tiga bagian. Salah satunya diberikan kepada keluarga sendiri, satu bagian diberikan kepada kerabat dan tetangga, dan satu bagian lainnya disalurkan kepada orang-orang yang membutuhkan dalam masyarakat. Dengan membagi daging kurban dengan persentase yang sesuai, nilai berbagi dan kepedulian sosial dapat terwujud dengan lebih baik.

Mengutamakan Keadilan

Penting untuk menjalankan pembagian daging kurban dengan prinsip keadilan. Setiap penerima harus mendapatkan bagian yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisinya. Tidak ada diskriminasi atau penyelewengan dalam pembagian daging kurban. Mengutamakan keadilan dalam pembagian akan membawa manfaat sosial dan mencerminkan nilai-nilai kemanusiaan yang diajarkan dalam agama Islam.

Perlu diingat bahwa ketentuan kurban dapat sedikit bervariasi tergantung pada perbedaan pendapat dalam mazhab-mazhab fiqh dalam agama Islam. Oleh karena itu, penting bagi setiap Muslim untuk merujuk pada otoritas keagamaan dan ulama yang mereka ikuti untuk memahami dengan jelas ketentuan berkurban yang berlaku bagi mereka.

sumber : kemenag.go.id, nu online

Exit mobile version