Site icon Info Seputar Muslim

Mitos Gerhana Bulan Bahayakan Ibu Hamil, Begini Penjelasan MUI Sulsel

Mitos Gerhana Bulan Bahayakan Ibu Hamil, Begini Penjelasan MUI Sulsel

Mitos Gerhana Bulan Bahayakan Ibu Hamil, Begini Penjelasan MUI Sulsel

BIROMUSLIM – Banyak mitos tentang gerhana bulan yang diyakini berbahaya bagi ibu hamil. Mitos-mitos ini masih berkembang dan masih dipercaya oleh sebagian orang.

Gerhana bulan dianggap sebagai pertanda buruk dan dapat membahayakan wanita hamil serta janin yang dikandungnya. Di antara mitos-mitos tersebut, ada yang mengatakan bahwa saat terjadi gerhana bulan, ibu hamil harus mandi untuk mengusir hal gaib saat gerhana bulan terjadi.

Ada juga mitos bahwa ibu hamil harus bersembunyi di bawah tempat tidur saat gerhana bulan, dan banyak lainnya.

Jadi apa pendapat Islam tentang masalah ini? Benarkah gerhana bulan berbahaya bagi ibu hamil?

Dalam wawancara dengan detikSulsel, AGH Najamuddin Abd Safa, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan, mengatakan bahwa umat Islam tidak boleh percaya dengan mitos tentang ibu hamil terkait fenomena gerhana bulan. Menurutnya, fenomena alam tidak boleh dikaitkan dengan adat dan kepercayaan masyarakat.

“Gejala-gejala alam itu jangan dihubungkan dengan adat istiadat,” ujar Najamuddin saat dihubungi detikSulsel, Selasa (8/11/2022).

Dia juga menegaskan bahwa umat muslim sebaiknya tidak memercayai mitos-mitos tersebut, apalagi menghubungkannya dengan agama. Lalu dia menekankan bahwa hal tersebut tidak ada kaitannya.

“Artinya gerhana bulan kan itu gejala alam. Adat istiadat ini, jangan dihubungkan dengan agama,” kata Najamuddin.

“Gejala alam dengan masalah agama tidak ada (kaitannya),” tegasnya.

Baca juga: Tata Cara Sholat Gerhana Lengkap

Najamuddin lalu menjelaskan, Rasulullah pernah menegur umatnya saat mengaitkan peristiwa meninggalnya anak Rasulullah yang saat itu betepatan dengan turunnya hujan. Rasulullah saat itu melarang umatnya untuk mengait-ngaitkan keduanya.

Menurut Najamuddin, pelarangan nabi pada saat itu sama dengan mitos yang terkait dengan gerhana bulan.

“Itu saja contohnya meninggalnya anaknya Rasulullah, Nabi menegur bahwa tidak ada hubungannya dengan turunnya hujan dengan meninggalnya anaknya. Sama dengan gerhana bulan itu,” jelasnya.

Ia juga menegaskan kembali bahwa mitos yang beredar tidak boleh dikaitkan dengan gerhana bulan. Sebab, menurutnya, sama sekali tidak berdasarkan ajaran agama.

“Jangan dikaitkan dengan isu-isu yang tidak berkaitan dengan agama dan fenomena alam yang tidak memiliki dasar agama,” ujarnya.

Najamuddin kemudian menjelaskan, dalam ajaran Islam umat muslim disunnahkan melaksanakan sholat saat gerhana bulan terjadi. Shalat yang dilakukan pada saat gerhana bulan disebut shalat khusuf.

“Jadi yang ada dalam ajaran Islam, kalau terjadi gerhana bulan, itu disunnahkan namanya sholatul khusuf, sholat sunnah gerhana bulan,” pungkasnya.

Sumber: detik.com

Baca juga: Waktu Sedekah Terbaik, Simak Nasihat Ini hingga Tuntas

Exit mobile version