BIROMUSLIM – Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Tengah mengatakan, waktu tunggu keberangkatan haji di Provinsi tersebut sudah mencapai 31 tahun.
“Sekitar 900.000 orang masih mengantre,” kata Mustain Ahmad, Kepala Kanwil Kemenag Jateng di Semarang, Kamis.
Sedangkan jika skema pemberangkatan yang hanya 48% dari kuota normal tahun ini digunakan, kata dia, masa tunggunya bisa mencapai 50 tahun.
Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa 15.480 peziarah berangkat dari tempat haji Donohudan tahun ini.
Ia mengatakan karena kebijakan pembatasan selama pandemi COVID-19, haji yang berangkat tidak mencapai 100% sesuai kuota yang seharusnya diterima.
“Sebelum COVID 2019, jumlah orang yang meninggalkan Jawa Tengah bisa mencapai 33.000 orang,” katanya.
Ia berharap kuota haji kembali normal, bahkan bisa bertambah jika pemerintah Arab Saudi menambah kuota haji.
Ia menambahkan, jika berbasis embarkasi haji, maka pemberangkatan haji bisa dimungkinkan dilakukan melalui Asrama Transit Haji Semarang, selain melalui Asrama Haji Donohudan Boyolali.
Sementara itu, Abdul Wahid, anggota Komisi VIII DPR mengatakan kuota haji Indonesia sejauh ini sekitar 220.000 per tahun.
Menurutnya, jika pemerintah Saudi menambah kuota haji, akan disambut dengan menyiapkan berbagai infrastruktur pendukung.
“Jika kuota digandakan, Hotel Haji dan Bandara Solo tidak akan memenuhi syarat,” katanya.
Baca juga: Kemenag Perbanyak Pembimbing Haji Perempuan