SALAM PERSAUDARAAN
Jakarta – PITI – Berawal dari kondisi keadaan Muslim Tionghoa yang menyebar dimana mana dan tidak ada wadah yang berperan menyatukannya sehingga saudara Muslim Tionghoa pada saat itu agak kesulitan merangkul saudaranya yang non muslim agar mengikuti dirinya menjadi Muslim.
Akhirnya pada tahun 1953 Di Sumatra dibangunlah dua organisasi yaitu PIT (Persatuan Islam Tionghoa) dan PMT (Persatuan Muslim Tionghoa) yg diprakasai oleh Yap A Siong dan Karim Oey .
Kedua organisasi tersebut cukup berkembang dalam mensyiarkan agama islam di daerah Sumatera namun belum menjamah pulau pulau yang lain .
Untuk itu kedua tokoh central yang menyatakan sikap akan meleburkan kedua organisasi diatas menjadi satu sehingga pada tgl 14 April 1961 terbentuklah Organisasi bernama PITI (Persatuan Islam Tionghoa Indonesia) di Jakarta.
Setelah PITI diresmikan maka dibentuklah struktur kepengurusan yang terdiri dari :
Penasehat : M .Isa Idris
Ketua : Karim Oey
Sekjen : Kho Goan Tjin
Meskipun PITI adalah organisasi yang dikhususkan untuk Muslim Tionghoa namun dari awal telah diniatkan adanya pembauran ketika PITI pertama kali terbentuk dan kita dapat melihat struktur kepengurusan yang melibatkan HM Isa Idris dan Mayor Johansjah .
Dalam perjalanan PITI semakin berkembang dalam mengembangkan visi dan misinya namun disaat memasuki globalisasi orde baru kata Tionghoa dilarang untuk dipergunakan. Sehingga nama organisasi PITI yang sebelumnya bernama Persatuan Islan Tionghoa Indonesia berganti menjadi Pembina Iman Tauhid Islam.
Seiring berjalan waktu struktur kepengurusan perlu dilakukan penyegaran sehingga pada tahun 2000 di Jakarta diadakan Muktamar ke 2. Disaat pemilihan Ketua Umum terjadi Polemik internal. Yusuf Hamka yg terpilih sebagai ketua umum akhirnya mengundurkan diri.
Dalam kondisi yang tidak menentu dan dipenuhi aksi protes hadirlah Trisno Hadi Tantiono pengusaha tembakau dan restoran dari Jatim sebagai penyelamat dan pemersatu PITI. Yusuf Hamka yang sebagai ketua team formatur menyerahkan kepemimpinan Ketua umum kepada Trisno Hadi Tantiono dan Sekjen Edy Sulaiman .
Kepemimpinan Trisno Hadi Tantiono tidak berjalan dgn mulus dikarenakan beliau harus mengatur bisnisnya yg ada di Surabaya dan harus menjalankan roda organisasi. Akhirnya beliau memilih mengundurkan diri dan diserahkan pucuk pimpinan kepada Konglomerat Muallaf Yos Soetomo dan sekjen Syarif Tanujaya.
Kepemimpinan Yos Soetomo berjalan dengan baik hingga masa baktinya selesai dan pada tahun 2005 diselenggarakan kembali Muktamar ke III DI Surabaya dan Ketua umum terpilih yaitu : Trisno Hadi Tantiono dan sekjennya Anda Hakim SH MH .
Masa kepemimpinan periode ini berjalan dengan baik hingga masa bakti selesai. Menjelang berakhirnya masa bakti 2005 – 2010 . Semua Korwil PITI seluruh Indonesia diundang ke DPP utk membahas persiapan dan penetapan Muktamar ke IV di Jakarta .
Pada pertemuan tersebut Amin Andhika selaku Ketua korwil Kalbar menyatakan kesiapannya sebagai tuan rumah untuk menyelenggarakan Muktamar ke IV PITI dipontianak . Hal tsb disambut baik oleh DPP dan semua Korwil yang hadir pada saat itu.
Tepat pada tanggal 9 – 11 Maret Agenda Muktamar ke IV dilaksanakan di hotel Kapuas palace di Pontianak . Pada kesempatan ini Anton Medan terpilih secara Aklamasi sebagai Ketua Umum utk periode 2015 – 2010 .
Team Formatur membentuk struktur pengurus yaitu :
Ketua umum : Ramdan Effendi (Anton Medan)
Sekjen : Anda Hakim SH MH .
Bendun : HM Amin Andhika
Periode kepemimpinan ini tidak berjalan dgn mulus dimana Ketum dan Sekjen selalu bertolak belakang dalam menjalankan roda organisasi sehingga Ketum dgn hak prerogatif nya mengganti Sekjen yang baru yaitu Dr Ipong Hembing Putra.
Awalnya berjalan dengan baik sekjen Dr ipong Hembing Putra juga sangat konsen dalam membangun dan memajukan organisasi PITI bahkan hal yang penting dalam organisasi selama beberapa puluh tahun terabaikan yaitu belum adanya pengesahan dari Menkumham dan tidak terdaftar di Kesbangpol.
Dr ipong Hembing Putra sebagai sekjen berusaha untuk menyempurnakan kekurangan tsb namun lagi- lagi otoriter ketum Anton Medan menghancurkan program kerja yg sdh diplaningkan sekjen Dr Ipong Hembing Putra bahkan posisi sekjen juga diganti.
Dalam masa bakti Anton Medan terhitung ada 5 kali sekjen yg diganti. Kecintaan dan kepedulian dr Ipong Hembing Putra terhadap PITI perlu kita acungan jempol, Meskipun beliau sdh diganti posisinya namun beliau tetap berjuang utk PITI dgn melengkapi administrasi organisasi yg terabaikan bahkan untuk semua biaya dan operasional yg timbul diambil dari kantong pribadinya sendiri .
Alhasil apa yg diperjuangkan Dr ipong Hembing Putra membuahkan hasil yaitu :
- Pengesahan Menkumham no.AKU 0017070 AH.0107
- Terdaftar di Kesbangpol no.10/BH/KESBANG/3
- Hak Paten logo PITI no. IDM 0067831
Namun singkatan kata Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) tidak diperbolehkan lagi sehingga berganti nama menjadi Persaudaraan Islam Tionghoa Indonesia (PITI). dan PITI yang di pimpin oleh Dr ipong Hembing Putra merupakan organisasi yang sah secara hukum di Republik tercinta ini .
Wassalam.
HM. Jos Sutomo PEMBINA PITI
(Persaudaraan Islam Tionghoa Indonesia)