• Kode Etik Jurnalistik
  • Kebijakan Privasi
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
No Result
View All Result
Info Seputar Muslim
  • Beranda
  • Damai Negeri
  • Dunia Islam
  • Para Ahli
  • Syariah Muslim
Info Seputar Muslim
  • Beranda
  • Damai Negeri
  • Dunia Islam
  • Para Ahli
  • Syariah Muslim
No Result
View All Result
Info Seputar Muslim
No Result
View All Result
Home Nasional
Penggunaan Vaksin Halal Diminta Jadi Perhatian Pemerintah

Penggunaan Vaksin Halal Diminta Jadi Perhatian Pemerintah

Admin Biromuslim by Admin Biromuslim
7 Januari 2022
in Nasional
0
341
SHARES
2k
VIEWS

Desakan agar pemerintah memperhatikan kepentingan umat Islam terkait penggunaan vaksin halal hendaknya tidak dimaknai sebagai sikap egoistik umat muslim. Sebagai pemeluk agama terbesar di Indonesia, permintaan itu adalah hal yang wajar disampaikan.

Apalagi, umat Islam bukan hanya mayoritas di Indonesia. Pemeluk Islam di Indonesia juga merupakan yang terbesar di dunia. Hal itu merujuk laporan The Royal Islamic Strategic Studies Centre (RISSC) atau MABDA bertajuk The Muslim 500 edisi 2022, di mana penduduk Indonesia yang beragama Islam mencapai 231,06 juta.

Itu ditegaskan Komunikolog Politik Nasional Tamil Selvan kepada TIMES Indonesia, Kamis (6/1/2022). Hal itu ditekankan dia sejalan dengan aksi damai di Kantor Kementerian Kesehatan (Kemenkes) baru-baru ini yang meminta pemerintah memprioritaskan penggunaan vaksin halal.

“Permintaan penggunaan vaksin halal oleh umat Islam, itu hendaknya tidak dinarasikan, tidak dimaknai seakan-akan memaksakan kehendak atau egoistik agama. Karena ini sudah menyangkut akidah dan itu perlu dihormati. Permintaan umat Islam itu harus menjadi perhatian pemerintah,” jelasnya.

Terbaru, pemerintah diketahui akan memutuskan kebijakan vaksin booster tahun 2022 pekan ini. Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K Lukito mengatakan jika pihaknya tengah memproses registrasi 5 merek vaksin Covid-19, yakni Pfizer, AstraZeneca, Coronavac/ Vaksin PT Bio Farma, Zifivax dan Sinopharm.

“Kan memang dalam konteks ini, saat ini bukan dalam kondisi darurat vaksin. Tentu tidak berlebihan jika ada permintaan bahwasannya vaksin yang akan disuntikkan ke umat Islam itu vaksin yang halal,” kata Kang Tamil, sapaan akrabnya.

Ia mengungkapkan, proses sertifikasi halal yang dilakukan Majelis Ulama Indonesia (MUI) melalui Komisi Fatwa sudah dilakukan. Di mana hasilnya sudah disampaikan ke publik bahwa saat ini ada dua vaksin yang benar-benar suci dan halal. Keduanya adalah Sinovac dan Zifivax.

Soal pentingnya vaksin halal selanjutnya dipertegas dengan adanya dukungan dari KH Said Aqil Sirodj beberapa hari sebelum Muktamar PBNU digelar di Lampung. Dan, Presiden Joko Widodo secara lugas menginginkan agar kebutuhan terhadap vaksin berlabel halal menjadi prioritas.

“Vaksin halal sudah dilabeli MUI, kurang apalagi? Sekarang ini seolah-olah keberadaan BPOM itu lebih tinggi dari Presiden. Presiden kan jelas-jelas sudah memberikan lampu hijau, dari Vaksin Nusantara, Vaksin Merah Putih, sampai prioritas penggunaan vaksin halal,” kata Kang Tamil.

Menurut Ketua Forum White Politic Syndicate itu, langkah-langkah yang ‘diperankan’ BPOM memberikan gambaran ke masyarakat bahwa penanganan Covid-19 oleh pemerintah tidak berjalan dengan baik. Sebab satu instansi dengan instansi lain tidak satu suara, tidak sinergi.

Pada akhirnya, yang keluar dan menjadi kebijakan tumpang-tindih satu sama lain. Untuk itu, untuk mereduksi hal tersebut Kang Tamil mendorong agar masing-masing instansi tidak mengedepankan egonya dengan duduk bersama dan mengedepankan kepentingan bangsa.

“Duduklah bersama. Duduk dalam satu tim, dalam satu wadah. BPOM libatkan MUI dan bila perlu ajak majelis tinggi seluruh agama. Karena keberadaan majelis tinggi agama ini bisa lebih meyakinkan umat dalam hal penggunaan vaksin,” kata Kang Tamil.

Menurutnya, Pemerintah yang kesulitan meyakinkan sebagian masyarakat agar mengikuti vaksin tentu akan sangat terbantu. “Karena apa? Karena mereka mempunyai kemampuan untuk meyakinkan umat. Kalau ini bisa sinergi, saya yakin tidak ada lagi penolakan vaksin,” sambungnya.

Dengan begitu, lanjut Kang Tamil, ada nuansa kesejukan dalam menyelesaikan berbagai permasalahan terkait penanganan pandemi Covid-19. Sebab semua pihak dilibatkan, termasuk dalam penggunaan vaksin halal.

Tags: Muslim
Previous Post

Tidak Menyerah Lawan Habib Bahar dan Rizieq Shihab, Politisi PDIP Senang Mereka Dipenjara

Next Post

Jadi Mualaf di 2017, Ferdinand Hutahaean Menduga Ada yang Provokasi dan Tambah Narasi

Admin Biromuslim

Admin Biromuslim

Next Post
Jadi Mualaf di 2017, Ferdinand Hutahaean Menduga Ada yang Provokasi dan Tambah Narasi

Jadi Mualaf di 2017, Ferdinand Hutahaean Menduga Ada yang Provokasi dan Tambah Narasi

KAMMI Tekankan Pemerintah Terapkan Vaksin Halal

KAMMI Tekankan Pemerintah Terapkan Vaksin Halal

Menteri Agama Dukung Penuh Langkah Polri dalam Kasus Bahar bin Smith

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terpopuler

  • Niat dan Doa Setelah Shalat Dhuha Lengkap

    Niat dan Doa Setelah Shalat Dhuha

    634 shares
    Share 254 Tweet 159
  • Peta masuknya Islam ke Indonesia dan teori penyebarannya

    338 shares
    Share 135 Tweet 85
  • Program Vaksinasi Besar-besaran dan Massal yang dimotori Polri Sejauh mana efektivitasnya untuk Herd Immunity?

    336 shares
    Share 134 Tweet 84
  • Kemenag: Umat Hindu Dunia Bisa Beribadah di Candi Prambanan

    429 shares
    Share 172 Tweet 107
  • Apakah Benar Berteman dengan Non-Muslim Dilarang?

    345 shares
    Share 138 Tweet 86

Ikuti Kemenag RI

  • Kode Etik Jurnalistik
  • Kebijakan Privasi
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
© Copyright BiroMuslim Team All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Damai Negeri
  • Dunia Islam
  • Para Ahli
  • Syariah Muslim