Jakarta – Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa untuk menyelenggarakan Pekan Solidaritas Palestina kepada pengurus MUI daerah dan ormas Islam di seluruh Indonesia, mengacu pada Resolusi PBB No. 32/40B yang diperingati setiap tanggal 29 November.
Informasi yang ditandatangani Sekjen MUI Buya Amirsyah Tambunan dan Ketua Bidang Luar Negeri MUI Prof Sudarnoto Abdul Hakim itu akan berlangsung pada 23-29 November 2021. Ketua Komisi Luar Negeri MUI Bunyan Saptomo menjelaskan, resolusi PBB itu berisi dua hal.
Pertama, dia menginstruksikan Sekjen PBB untuk membentuk unit khusus untuk melakukan kajian dan penyebaran informasi tentang hak-hak Palestina dan mengorganisir solidaritas untuk Palestina setiap 29 November.
“Kedua, menyerukan kepada seluruh negara dan organisasi di seluruh dunia untuk melaksanakan peristiwa yang direnungkan dalam resolusi ini,” kata Bunyan dalam pesan tertulis kepada Republika.co.id, Kamis (25/11).
Ia menjelaskan rangkaian kegiatan Pekan Solidaritas Palestina akan diisi dengan diskusi, talkshow, ceramah yang diadakan di masjid, universitas, televisi, radio dan lain-lain, untuk mendukung perjuangan rakyat Palestina untuk mendapatkan kemerdekaannya sendiri.
Ia juga mengatakan akan ada wawancara media MUI dengan Ketua Umum MUI dan sejumlah tokoh ormas Islam, serta tokoh-tokoh amal terkait Hari Solidaritas Rakyat Palestina dan fundraising Rumah Sakit Indonesia Hebron (RSIH).
“Kegiatan ini bertujuan untuk mendukung perjuangan rakyat Palestina untuk kemerdekaan dan membantu membangun Rumah Sakit Hebron di Indonesia yang merupakan proyek kerjasama MUI dengan Pemerintah Kota Hebron, di Palestina,” ujarnya.
Bunyan mengatakan, MUI pusat memulai kegiatannya dengan diskusi dunia Islam, termasuk Palestina secara hybrid, pada 25 November 2021. Puncak kegiatan pada 29 November 2021 adalah penandatanganan MoU kerja sama secara virtual dalam membangun RSIH antara MUI dengan Walikota Hebron.
Ia menambahkan, kegiatan Pekan Solidaritas Palestina menjadi tanggung jawab panitia pembangunan RSIH yang diketuai langsung oleh Kepala Urusan Luar Negeri MUI Prof Sudarnoto Hakim. Sebelumnya, MUI dan Wali Kota Hebron telah sepakat untuk bekerja sama membangun RSIH dengan biaya Rp 87 miliar.
MUI mengatakan, sejauh ini dana RSIH yang terkumpul sebesar Rp 24.754 103.225. Untuk itu, masih diperlukan upaya untuk membuat RSIH yang dapat dihimpun melalui rekening Bank di Bank Syariah Indonesia (BSI) atas nama Majelis Ulama Indonesia.