Jakarta – Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas bertemu dengan Menteri Urusan Islam, Dakwah dan Penyuluhan Arab Saudi Shekh Abdullatif bin Abdulaziz di Mekkah, Arab Saudi pada Sabtu (20/11/2021).
Dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak membahas sejumlah rencana untuk mengoptimalkan kerja sama antara Indonesia dan Arab Saudi, termasuk promosi moderasi beragama dan pencetakan Al-Qur’an.
“Kami membahas rencana peningkatan kerja sama kedua negara di berbagai bidang, terutama di bidang dakwah dan penyuluhan Islam, serta dalam mempromosikan moderasi beragama,” kata Yaqut dalam keterangan tertulisnya, Minggu 21/11/ 2021.
Berbagai rencana kerjasama juga dibahas, antara lain pertukaran dai/muballigh/pelatihan da’i, pengelolaan percetakan Al-Qur’an/pelatihan manajemen percetakan Al-Qur’an dan pentingnya pengelolaan wakaf.
“Kami juga membahas program wasathiyatul Islam, penguatan moderasi beragama,” kata Yaqut.
Rencana kerja sama ini, menurut Yaqut, sebenarnya sudah disepakati bersama, namun pelaksanaannya terhambat oleh pandemi Covid19.
Yaqut berharap rencana kerja sama ini bisa dilaksanakan pada 2022.
“Tahun depan Indonesia akan menjadi pemimpin G20. Kami berharap Arab Saudi dapat berpartisipasi dalam menjelaskan Islam wasathiyah dan toleransi antar umat beragama,” kata Yaqut.
Menteri Urusan Islam, Dakwah dan Penyuluhan Arab Saudi Shekh Abdullatif bin Abdulaziz menyambut baik rencana kerja sama untuk memperkuat moderasi beragama.
Menurutnya, Kerajaan Arab Saudi selalu berusaha menyebarkan prinsip-prinsip Islam moderat.
“Saudi benar-benar ingin membawa keadilan dan perdamaian untuk menjaga kebaikan,” katanya.
Ia mengaku mengenal orang Indonesia sebagai orang yang mencintai perdamaian, keadilan, dan nilai-nilai kemanusiaan.
Oleh karena itu, Arab Saudi mengajak Indonesia untuk bersama-sama memerangi terorisme, yang tidak kalah pentingnya adalah memerangi penggunaan agama untuk kepentingan politik.
“Kami juga menyerukan terhadap dakwah yang penuh akan ujaran kebencian, mengundang perpecahan dan permusuhan. Dakwah harus mengundang kebaikan, rahmat dan nilai-nilai toleransi,” ujarnya.
“Arab Saudi juga akan mengadakan Muktamar Toleransi,” lanjutnya.
Kepada Menag, Syekh Abdullatif mengusulkan pembangunan Islamic Center di Indonesia yang akan menjadi markas Islam Wasathiyah.
Menurutnya, Islamic Center akan dapat membawa manfaat bagi Islam di Indonesia, saat ini Kerajaan Saudi telah mengoperasikan 8 Islamic Center dan banyak program yang telah dilaksanakan.
“Kalau ke depan di Indonesia bisa, manfaatnya signifikan. Ini adalah program penting yang dibutuhkan umat Islam. Jika menteri setuju, kami akan segera menerapkannya sebagai bentuk kontribusi nilai kebaikan. ” pungkasnya.