LONDON — Dewan Muslim Inggris (MCB) telah membuat panduan enam langkah tentang bagaimana menjaga masjid tetap aman. Panduan keamanan ini juga sebagai langkah antisipatif dari lonjakan Islamofobia.
“Pembunuhan tragis Sir David Amess telah membuat komunitas Muslim Inggris merasa terkejut dan khawatir. Ada prioritas untuk pelanggaran kejahatan rasial yang menargetkan wanita Muslim, masjid dan jamaah mereka,” kata Sekretaris Jenderal MCB Zara Mohammed yang dikutip di Al Araby, Jumat (22/10).
Panduan setebal 10 halaman ini ditujukan membantu jamaah, pengunjung masjid, dan pemuka agama untuk melindungi masjid serta komunitas Muslim di sekitarnya. Seluruh Muslim didorong menyiapkan rencana keselamatan, memastikan sistem keamanan yang efektif, dan melaporkan segala tindakan kejahatan dan penyalahgunaan.
Pembuatan panduan ini muncul ketika data terbaru yang dirilis oleh Home Office, badan intelejen Inggris, menemukan hampir setengah atau 45 persen pelaku kejahatan rasial agama di Inggris dan Wales menargetkan Muslim pada 2021. Bulan lalu, pemerintah Inggris dituduh mengabaikan tanggung jawabnya kepada Muslim setelah gagal menetapkan definisi Islamofobia, dua tahun setelah berjanji melakukannya.
Sejak 2018, anggota departemen mendesak segera memperjelas definisi Islamofobia agar hukuman bagi pelanggaran semacam itu dapat lebih mudah ditetapkan. Namun, pemerintah Konservatif menolak proposal tersebut pada 2019 dan berjanji menunjuk sebuah komisi independen untuk membuat definisi itu.
Namun, hingga kini belum kunjung dilakukan. “Sungguh mencengangkan bahwa 845 hari kemudian, kami masih menyerukan pemerintah untuk menegaskan definisi Islamofobia dari All-Party Parliamentary Group (APPG). Pengabaian total dan total pemerintah dalam bekerja untuk menerima definisi Islamofobia menyoroti betapa banyak pertimbangan yang diberikannya untuk mengatasi bentuk rasialisme yang sangat nyata,” kata Wakil Ketua APPG Afzal Khan.