Beberapa hari jelang pembukaan PON XX di Papua, keamanan makin diperketat, terutama di sekitar arena pertandingan. Pasukan TNI dan Polri pun menjamin bahwa acara akan berlangsung sangat aman.
PON XX adalah sebuah prestise karena baru pertama kali diadakan di Papua. Oleh karena itu, Pemprov Papua dan Papua Barat menginginkan lomba olahraga ini berjalan dengan mulus dan tidak ada gangguan dari pihak manapun. Pengamanan juga dibantu oleh pasukan TNI dan Polri, dan mereka kompak menjaga agar PON berlangsung dengan sukses dan minim kesalahan.
Ribuan personel TNI mendukung Polri dalam mengamankan objek vital dan upacara pembukaan PON XX Papua. Pasi Intel Kodim 1701 Jayapura Mayor Inf. Faisal menyatakan setidaknya 1.500 prajurit TNI disebar untuk mengamankan Kota dan Kabupaten Jayapura. Beliau juga memastikan venue dalam keadaan aman. Pengamanan dilakukan sebelum, saat, dan sesudah PON XX Papua.
Mayor Inf. Faisal menambahkan, pengamanan PON XX secara Undang-Undang memang ditugaskan kepada pihak Polri. Namun TNI dengan senang hati akan membantu, begitu juga dengan BIN. Dalam artian, semua pihak berkolaborasi untuk mengamankan PON agar berjalan dengan lancar dan tidak ada kesalahan, baik dari faktor manusia maupun yang lain.
Sementara itu, personel Polri yang diterjunkan untuk mengamankan PON XX setidaknya ada 9.000 orang. Mereka dengan bangga mengemban tugas untuk melindungi para atlet, offisial, pelatih, dan segenap penonton pertandingan serta panitia penyelenggara. Polisi adalah sahabat rayat, oleh karena itu warga harus dibela dari serangan apapun. Keamanan saat PON XX menjadi concern mereka.
Faktor keamanan pada penyelenggaraan PON XX memang diutamakan, karena ada ancaman dari KST, yang sejak beberapa minggu lalu mulai melancarkan serangan. Mereka meneror para prajurit yang sedang bertugas, dan salah satu tujuannya adalah agar perhatian terpecah. Bisa jadi ada pasukan KST lain yang mengincar venue PON dan akan mengacaukan acara ini.
KST memang sejak awal tidak setuju akan PON XX dan mereka mengancam akan menyerang. Namun sebelum ini terjadi, personel TNI dan Polri tentu sudah bersiap-siap. Jangankan menembakkan anak panah, melihat arena PON XX saja sudah sangat terlarang bagi mereka. Penyebabnya karena pengamanan sangat ketat.
Pengamanan di sekitar venue PON XX dibantu oleh teknologi, yakni drone. Pesawat mini ini akan diterbangkan untuk memantau sekitar arena pertandingan, dan ia bisa menjangkau hinga radius 3 KM. Bahkan drone juga dilengkapi dengan kamera canggih, sehingga bisa memantau apakah ada potensi kerumunan yang pasti akan dibubarkan, juga mengidentifikasi siapa yang masuk blacklist.
Identifikasi ini sangat penting karena aparat sudah paham wajah-wajah anggota KST, sehingga jika mereka tertangkap kamera drone, akan langsung dicokok saat itu juga. Penjagaan memang sangat ketat dan pencegahan dilakukan, agar mereka tidak mengacaukan lomba maupun pembukaan PON XX.
Ada juga bantuan dari pihak intel yang memata-matai KST, sehingga bisa dipastikan rencana-rencana buruk mereka tidak akan terlaksana. Pasukan TNI dan Polri akan terbantu, dan semoga tidak ada serangan betulan dari kelompok teroris tersebut.
Selain di arena pertandingan, penjagaan juga dilakukan di wisma atlet yang menjadi tempat penginapan para atlet, pelatih, dan offisial. Mereka yang jauh-jauh datang dari provinsinya akan tenang karena selalu dijaga oleh aparat. Sehingga bisa beristirahat dengan nyaman.
PON XX adalah acara super besar dan menjaga prestise Papua, baik di level nasional maupun internasional. Oleh karena itu, acara ini akan dijaga dengan ketat oleh prajurit TNI serta Polri. Penjagaan dilakukan dengan maksimal agar tidak ada gangguan dari KST.