TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ombudsman RI Perwakilan Jakarta Raya mengapresiasi jajaran tim pos penyekatan mudik yang telah menghalau para pemudik nekat.
Jajaran di lapangan, menurut Ombudsman cepat beradaptasi dengan jadwal kerja panjang, personel minim, hingga kebijakan yang berubah – ubah.
“Seluruh tim yang bekerja di pos check point dan pos penyekatan wilayah Jabodetabek harus kami acungi jempol karena telah bekerja dengan luar biasa,” kata Kepala Perwakilan Ombudsman Jakarta Raya Teguh P Nugroho dalam keterangannya, Jumat (14/5/2021).
Teguh menyebut meski kebijakan pemerintah pusat berubah – ubah terkait mudik di wilayah aglomerasi, secara umum koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah berjalan cukup baik.
Namun satu poin yang ditekankan Ombudsman dalam giat penyekatan mudik adalah minimnya jumlah personel lapangan.
Kekurangan ini menyebabkan personel lapangan dihadapkan pada beberapa kesulitan.
Antara lain kecepatan pemeriksaan dokumen perjalanan yang mengakibatkan terjadi antrean panjang, serta kurangnya antisipasi potensi amuk pemudik yang tak sabar.
“Kelelahan secara fisik dan psikis para petugas bisa berdampak pada kemampuan mereka dalam melakukan anitisipasi kejadian di lapangan termasuk kesabaran untuk menghadapi kemarahan para pemudik yang bisa memicu konflik fisik,” tuturnya.