Jakarta –
Ketua MPR RI sekaligus Pendiri Majelis Ta’lim Baitus Sholihin (MT-BS) Bambang Soesatyo bersama Wakil Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ustazah Badriyah Fayumi mendorong Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memperbanyak materi sejarah perjuangan kaum perempuan. Ada banyak pejuang wanita Indonesia memiliki banyak tokoh perempuan yang yang bisa dijadikan teladan generasi muda.
Hal tersebut diperbincangkan Bamsoet bersama Badriyah Fayumi dalam acara Ngobrol Santai (Ngobras) edisi spesial Ramadhan dan Hari Kartini di studio digital Black Stone, Rabu (21/4/2021).
“Pada abad ke-16 Masehi, bumi Indonesia sudah melahirkan pejuang perempuan luar biasa, Laksamana Malahayati. Ia memimpin sekitar 2.000 pasukan Inong Balee (janda pahlawan yang telah gugur) untuk melawan kolonialisme Belanda. Ia juga berhasil memenangkan pertempuran satu lawan satu dengan Cornelis de Houtman di geladak kapal,” kata Bamsoet.
“Selain itu, ada juga putri Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari, Nyai Khoiriyah Hasyim, yang mengabdikan dirinya di bidang pendidikan dengan mendirikan dan memimpin pondok pesantren, setelah berpengalaman mendirikan madrasah perempuan di Mekkah. Serta masih banyak tokoh perempuan Indonesia hebat lainnya,” imbuhnya.
Ketua DPR RI ke-20 ini mengamini penjelasan Ustazah Badriyah Fayumi ihwal perempuan memiliki banyak peran dalam berjihad. Peristiwa mengandung, melahirkan, dan menyusui, termasuk bagian dari jihad seorang perempuan. Oleh sebab itu, kata Bamsoet, perempuan tidak perlu ‘termakan’ ajaran menyesatkan yang menjanjikan surga di akhirat kelak dengan terlebih dahulu menjadi teroris.
“Bom bunuh diri maupun tindakan teror lainnya bukanlah bagian dari jihad. Karena sebagaimana dijelaskan Ustazah Badriyah Fayumi, Jihad yang dipahami secara salah bisa melahirkan tindakan jahat. Tujuan jihad itu menjaga kehidupan, bukan membunuh yang hidup,” tegas Bamsoet.
Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini juga mengupas kiprah Ustazah Badriyah Fayumi dalam memajukan perempuan Indonesia. Selain sebagai Wakil Sekjen MUI, ia juga berperan sebagai Pengasuh Pondok Pesantren Mahasina Darul Qur’an wal Hadits, serta Ketua Majelis Musyawarah Kongres Ulama Perempuan Indonesia.
“Sosok Ustazah Badriyah Fayumi memperlihatkan bahwa Islam sangat mendukung terhadap kesetaraan dan keadilan gender. Islam juga tidak melarang perempuan menjadi pemimpin ataupun menekuni dunia dakwah. Bahkan Masjid Istiqlal di bawah kepemimpinan Imam Besar Masjid Istiqlal KH Nasaruddin Umar sudah mulai mengkader dan melahirkan ulama perempuan, yang kelak akan menjadi inspirasi bagi negara-negara berpenduduk muslim lainnya untuk lebih memajukan kaum perempuan dalam berdakwah,” urai Bamsoet.
Obrolan lengkap Bamsoet dengan Ustazah Badriyah Fayumi yang juga membahas banyak hal seputar keluarga, metode ngaji kitab secara virtual, hingga membahas tentang jihad, ijtihad dan mujahadah perempuan untuk meraih Lailatul Qadar, bisa disaksikan selengkapnya di kanal Youtube Bamsoet Channel.
(akn/ega)