Cirebon: Lantunan suara mengaji para santri terdengar nyaring di dalam Pondok Pesantren Kebon Jambu di Ciwaringin, Babakan, Cirebon, Jawa Barat. Bagi sebagian masyarakat, daerah ini memang dikenal sebagai pusat pembelajaran agama Islam terutama bagi mereka yang berada di kawasan pesisir pantai utara Jawa bagian barat.
Namun di balik ramainya para santri, Pesantren Kebon Jambu menyimpan ciri khasnya sendiri. Jika pada umumnya pesantren dipimpin oleh seorang kiai, Kebon Jambu ternyata dipimpin sosok Kartini religius. Adalah Masriyah Amva atau akrab dipanggil para santrinya Ibu Nyai, menjadi ikon pesantren tersebut.
Kepemimpinan sang Nyai bukan tanpa sebab, awalnya pesantren ini dipimpin oleh sang suami. Namun ketika suami wafat dan belum siapnya sang penerus, memaksa Masriyah Amva mengambil keputusan untuk menjadi pimpinan pesantren.
“Pasca tidak adanya Kiai atau suami saya, pesantren ini megalami krisis kepercayaan dari masyarakat. Satu persatu orang tua murid datang dan mengambil anak mereka untuk dipindahkan ke pondok lain,” ungkap Ibu Nyai.
Baginya masa-masa itu menjadi bagian kelam dalam perjalanan pesantren yang telah dibangun oleh sang suami. Ia mencoba berserah pada sang Maha Kuasa, tapi secara perlahan Ibu Nyai sadar jika pesantren harus tetap ada dan berjalan. Itikadnya adalah tetap mengajarkan para santri ilmu agama dan kebaikan.
“Saya sempat berpasrah, namun Allah menunjukan jalanya. Dan akhirnya saya memberanikan diri untuk memimpin pesantren ini. Meski tidak mudah, namun saya yakin Allah selalu di sisi saya,” ungkapnya.
Meski sempat mendapatkan pro dan kontra, lambat laun hasil kepemimpinan Ibu Nyai di pesantren telah bisa dilihat. Jumlah santri selalu bertambah setiap tahunnya, fasilitasnya pun kini telah memadai mulai dari pendidikan, ekstrakurikuler hingga mengikuti perkembangan teknologi.
Pondok Pesantren Kebon Jambu kini menjadi barometer perkembangan pesantren di daerah tersebut. Kini Ibu Nyai meneruskan estafet kepemimpinanya kepada sang adik Awanillah Amva yeng juga merupakan seorang wanita.
Bagaimana lika-liku kepemimpinan mereka dalam memimpin pesantren di tengah stigma yang kurang baik terkait pemimpin perempuan? Simak kisahnya dalam film dokumenter yang berjudul Belajar Dari San Nyai dalam program Melihat Indonesia yang tayang pada Minggu, 18 April 2021 pukul 08.30 WIB di Metro TV.