Masjid Raya Baiturrahman merupakan salah satu ikon dari wisata religi yang berada di Aceh. Dibangun pada tahun 1612 pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda, namun ada pula yang mengatakan bahwa aslinya masjid ini dibangun pada tahun 1292 oleh Sultan Alaidin Mahmudsyah.
Dalam perkembangannya, masjid ini tidak hanya menjadi tempat untuk beribadah. Namun sempat menjadi benteng pertempuran saat Kolonial Hindia Belanda menyerang Kesultanan Aceh pda 10 April 1873. Akibar pertempuran tersebut masjid ini sempat terbakar dan dibangun kembali oleh Belanda untuk permintaan maaf.
Renovasi yang dilakukan terhadap masjid ini pun cukup banyak, awalnya hanya memiliki satu kubah dan satu menara. Saat ini Masjid Raya Baiturrahman memiliki 7 kubah dan 8 menara dan menjadi masjid megah.