JAKARTA – Tidak sempurna iman seseorang jika belum mampu saling mencintai sesama Muslim. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘Anhu, ia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa sallam bersabda:
“Kalian tidak akan masuk surga sehingga kalian beriman. Dan tidak sempurna iman-iman kalian sehingga kalian saling mencintai. Maukah kalian aku tunjukkan satu amal perbuatan yang jika kalian mengerjakannya niscaya kalian akan saling mencintai? Tebarkanlah salam di antara kamu sekalian.” (HR. Muslim)
Ustaz Mubarak Bamualim Lc dalam kajiannya dari ceramahnya di kanal dakwah Islam mengatakan, hadis di atas adalah hadis yang agung. Hadis tersebut menjelaskan kepada kita tentang betapa urgentnya iman. Karena iman merupakan seseorang mendapatkan ridha Allah Subhanahu wa Ta’ala. Karena Allah meridhai keimanan dan Allah murka kepada kekufuran.
Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjelaskan kepada kita tentang syarat seseorang masuk surga, yaitu beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan beriman kepada apa-apa yang menjadi kewajiban baginya untuk mengimaninya. Di antaranya adalah beriman kepada rukun-rukun iman . Sehingga dengan demikian seorang memenuhi syarat sebagai seorang mukmin.
Karena iman itu memiliki rukun yang dalam bahasa jawa dengan “sokoguru” atau tiang dari iman seseorang. Tiang itu ada 6 perkara, yaitu: Iman kepada Allah, iman kepada para malaikat, iman kepada kitab-kitab Allah, iman kepada para Rasul Allah, iman kepada hari kebangkitan, yang mana manusia dibangkitkan di hari tersebut untuk dimintai pertanggungjawaban dari apa yang mereka kerjakan di dunia, beriman kepada takdir (ketentuan) Allah Subhanahu wa Ta’ala yang baik maupun yang buruk, semua adalah dari ketetapan Allah ‘Azza wa Jalla, Dzat yang Maha Kuasa, Dzat yang berbuat apa yang dikehendakiNya dengan tidak mendzalimi hamba-hambaNya.
Maka syarat seorang masuk surga adalah dia beriman kepada Allah, beriman kepada RasulNya, beriman kepada hal-hal yang wajib dia imani. Dan itu tidak cukup hanya sekedar beriman, tetapi iman tersebut harus dipertahankan sampai dari kehidupannya meninggalkan dunia ini. Makanya seorang yang murtad keluar dari iman dan Islam, maka dia tidak tergolong orang-orang yang beriman.
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
“Kalian tidak akan masuk surga sehingga kalian beriman,” kemudian kata beliau: “Dan kalian tidak sempurna iman kalian sehingga kalian saling mencintai satu dengan yang lainnya.”
Sesama kaum muslimin harus saling mencintai, bukan saling menjatuhkan, bukan saling merongrong, tetapi menyeru kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, menyeru kepada iman dan Islam yang haq sesuai dengan apa yang Allah turunkan kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa sallam.
Ketika seseorang melihat saudaranya menyimpang atau berbuat dosa, atau dia berbuat hal-hal yang tidak dicontohkan oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, maka kewajiban orang yang berilmu adalah berdakwah, menyeru mereka untuk kembali kepada tuntunan Allah dan RasulNya dengan dilandari oleh rasa cinta. Cinta karena Allah.
Termasuk tali ikatan iman yang amat kokoh,“Tali keimanan yang paling kuat adalah cinta karena Allah dan benci karena Allah.” (HR. Thabrani)
Maka seorang mukmin dia mencintai saudaranya. Tatkala saudaranya menyimpang, maka dia mengingatkan saudaranya, dia menyeru saudaranya kepada taubat, kepada kebenaran, itulah bukti kecintaan. (Widianingsih)