Jakarta – Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan pesan mengenai kerukunan umat beragama. Hal ini disampaikan saat dirinya menjadi inspektur upacara dalam peringatan Hari Amal Bakti Kementerian Agama (Kemenag) ke-75.
Dia menegaskan, toleransi beragama di Indonesia harus dilakukan tanpa mengusik akidah masing-masing pemeluk agama. Menurutnya, kerukunan beragama tidak bisa dilakukan oleh satu pihak saja.
“Pengembangan toleransi dan kerukunan antar-umat beragama merupakan karya bersama para tokoh agama, para menteri agama dan aparatur Kementerian Agama dari masa ke masa, toleransi dan kerukunan antar-umat beragama dilakukan dengan tanpa mengusik akidah dan keimanan masing-masing pemeluk agama. Pengalaman membuktikan toleransi dan kerukunan tidak tercipta hanya dari satu pihak,” ujar Yaqut dalam video yang disiarkan langsung YouTube Kemenag RI, Selasa (5/1/2021).
Pria yang akrab disapa Gus Yaqut itu mengatakan, kerukunan tersebut merupakan modal bangsa untuk maju.
“Saudara-saudara yang berbahagia, peringatan Hari Amal Bakti tahun ini mengusung tema ‘Indonesia Rukun’. Tema ini sejalan dengan semangat nasional yang menempatkan kerukunan umat beragama sebagai salah satu modal bangsa ini untuk maju,” ucapnya.
Sebab, tanpa kerukunan Indonesia akan sulit menggapai cita-citanya. Selain itu, di negara berdasarkan Pancasila, tidak ada tempat bagi diktator mayoritas atau tirani minoritas.
“Di negara yang berdasarkan Pancasila ini, tidak ada diktator mayoritas atau tirani minoritas. Dalam kaitan itu, semua umat beragama dituntut untuk saling menghormati hak dan kewajiban masing-masing, di mana seseorang dibatasi oleh hak orang lain. Pancasila adalah ideologi pemersatu yang merangkum nilai-nilai keindonesiaan,” ucapnya.
(Afg/IJS)
Editor: Al-Afgani Hidayat