• Kode Etik Jurnalistik
  • Kebijakan Privasi
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
No Result
View All Result
Info Seputar Muslim
  • Beranda
  • Damai Negeri
  • Dunia Islam
  • Para Ahli
  • Syariah Muslim
Info Seputar Muslim
  • Beranda
  • Damai Negeri
  • Dunia Islam
  • Para Ahli
  • Syariah Muslim
No Result
View All Result
Info Seputar Muslim
No Result
View All Result
Home Dunia Islam Fatwa
Kalimat Kebenaran Dimanipulasi untuk Kekerasan

Kalimat Kebenaran Dimanipulasi untuk Kekerasan

doddodydod by doddodydod
6 November 2021
in Fatwa
0
352
SHARES
2.1k
VIEWS

Dalam suatu peristiwa bersejarah yang melahirkan kelompok pembangkang dan radikal dalam Islam, ada satu petikan menarik yang dikatakan oleh Khalifah Ali bin Abi Thalib. Kalimatun Haqqun Yuriidu bihaa al-Baathil dalam arti yang sederhana kalimat kebenaran yang digunakan untuk keburukan. Pernyataan ini dikeluarkan untuk mendeskripsikan kelompok yang kemudian dikenal dengan sebutan khawarij yang menggunakan dalil agama untuk kepentingan politiknya.

Penegasan ini sejatinya tepat untuk menggambarkan cara berpikir dan perilaku sebagian kecil umat Islam yang kerap menggunakan dalil agama yang benar untuk kepentingan hal yang buruk bahkan kekerasan. Bagaimana tidak, ayat Tuhan ditunggangi dengan tafsir kepentingan yang melahirkan perbuatan setan. Perbuatan yang selalu menghalalkan darah yang seiman dan perbuatan yang selalu mengkafirkan-kafirkan yang berbeda pandangan.

Apakah kelompok ini tidak beragama? Mereka mengaku dirinya sebagai umat beragama yang taat. Bahkan dalam sejarah, pembunuh Ali bin Abi Thalib adalah seorang pemuda yang dikenal shaleh, ahli ibadah dan hafal al-Quran. Kenapa anak muda yang shaleh ini bisa melakukan tindakan pembunuhan? Tidak lain karena pemahaman yang membenarkan bahwa tindakan itu sebagai bagian dari kewajiban dalam beragama. Pemikiran yang telah menafsirkan bahkan memenggal ajaran agama untuk kepentingan politik.

Kelompok yang gemar menjustifikasi kekerasan dengan dalil agama dan merasa paling benar sendiri adalah warisan ideologis dari Khawarij. Secara kasat mata kelompok ini memang tidak besar. Namun, virus khawarij yang dicirikan dengan memanipulasi agama untuk kepentingan kekerasan kerap muncul dalam sejarah. Bahkan akan banyak muncul pemuda yang mengalami kegelisahan keagamaan yang mudah terjerat dalam cengkeraman virus khawarij ini.

Gerakan kelompok radikal terorisme yang kerap menghujamkan kalimat kebenaran dalam bentuk tindakan kekerasan adalah reinkarnasi dari gerakan khawarij. Mereka tidak segan melabeli kekerasan yang mereka pertontonkan sebagai bentuk jihad. Jihad dalam pandangan mereka sudah dikotori dalam bentuk makna dan praktek. Sesungguhnya para perusak agama yang sejati adalah kelompok yang selalu mengatasnamakan agama tetapi untuk kepentingan yang bertentangan dengan tujuan agama.

Keberadaan kelompok ini teramat mengkhawatirkan karena mereka akan mudah mendoktrin umat khususnya anak muda yang tengah mencari identitas dan pendalaman agama. Doktrin heroisme yang mereka tanamkan compatible dengan semangat anak muda yang ingin dilihat sebagai pejuang dan pahlawan. Membela kebenaran menjadi satu impian meskipun nyawa tergadaikan. Baginya mati mulia adalah kebanggaan.

Meluncurlah doktrin keagamaan yang dimanipulasi untuk kepentingan kekerasan. Agama yang sejatinya adalah hikmah penuh kebenaran digunakan untuk perbuatan yang membinasakan. Anak-anak muda adalah korban dari doktrin ini. Sebagaimana dalam sejarah anak muda shaleh yang termakan hasutan untuk membunuh sang khalifah. Jika khalifah seperti Ali bin Abi Thalib yang notabene saudara Nabi dan menantu Nabi bisa mereka halalkan darahnya, apalagi generasi saat ini?

Sungguh kekuatan sihir kelompok yang memanipulasi agama teramat kuat. Kondisi ini harus menjadi perhatian kalangan agamawan untuk membentengi generasi muda umat ini agar tidak mudah terjerat dalam rayuan kelompok yang kerap memanipulasi agama untuk kepentingan kekerasan.

Kampanye islam rahmatan lil alamin dan moderasi beragama adalah bagian penting untuk membentengi generasi muslim saat ini. Teramat sia-sia darah mereka harus dikorbankan untuk kepentingan kekerasan demi kepentingan kelompok tertentu yang kerap mengatasnamakan agama.

Previous Post

BPBD Kabupaten Semarang Pasang Lima EWS Antisipasi Tanah Longsor

Next Post

Polda Sumut Beri Beasiswa dan Dukungan Psikologis Terhadap Anak yang Terdampak Covid-19

doddodydod

doddodydod

Next Post
Polda Sumut Beri Beasiswa dan Dukungan Psikologis Terhadap Anak yang Terdampak Covid-19

Polda Sumut Beri Beasiswa dan Dukungan Psikologis Terhadap Anak yang Terdampak Covid-19

Terduga Teroris yang Ditangkap di Metro Dikenal Suka Berbaur dengan Masyarakat

Terduga Teroris yang Ditangkap di Metro Dikenal Suka Berbaur dengan Masyarakat

Pesan Panglima untuk Koopssus TNI: Lanjutkan Terus Semangat Perjuangan

Pesan Panglima untuk Koopssus TNI: Lanjutkan Terus Semangat Perjuangan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terpopuler

  • Umar bin Khattab Punya Kekayaan Rp11, 2 Triliun tapi Tidur Beralaskan Pelepah Kurma

    Umar bin Khattab Punya Kekayaan Rp11, 2 Triliun tapi Tidur Beralaskan Pelepah Kurma

    341 shares
    Share 136 Tweet 85
  • Wamenhub dan Kakorlantas Polri Tinjau Pelabuhan Bakauheni Jelang Nataru 2024

    335 shares
    Share 134 Tweet 84
  • Kabareskrim Imbau Warga Ikut Vaksin dan Jangan Termakan Hoax COVID-19

    339 shares
    Share 136 Tweet 85
  • Madinah Kota Tersehat versi WHO, Ini 12 Keistimewaan Tanah yang Didoakan Rasulullah

    343 shares
    Share 137 Tweet 86
  • Larangan Jilbab telah Dicabut, Mahasiswi di Belgia Bisa Bebas Berhijab

    340 shares
    Share 136 Tweet 85

Ikuti Kemenag RI

  • Kode Etik Jurnalistik
  • Kebijakan Privasi
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
© Copyright BiroMuslim Team All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Damai Negeri
  • Dunia Islam
  • Para Ahli
  • Syariah Muslim