• Kode Etik Jurnalistik
  • Kebijakan Privasi
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
No Result
View All Result
Info Seputar Muslim
  • Beranda
  • Damai Negeri
  • Dunia Islam
  • Para Ahli
  • Syariah Muslim
Info Seputar Muslim
  • Beranda
  • Damai Negeri
  • Dunia Islam
  • Para Ahli
  • Syariah Muslim
No Result
View All Result
Info Seputar Muslim
No Result
View All Result
Home Jaga Negeri
MUI Tangsel Ajak Masyarakat Bijak Baca Berita di Medsos

MUI Tangsel Ajak Masyarakat Bijak Baca Berita di Medsos

Admin Biromuslim by Admin Biromuslim
15 Oktober 2021
in Jaga Negeri
0
334
SHARES
2k
VIEWS

PAMULANG-Masyarakat harus lebih teliti menyimak berita-berita di media sosial (medsos). Dibutuhkan kecerdasan dan bijak untuk menyaring informasi yang berseliweran di grup WhatsApp, Facebook, atau media digital lainnya.

Hal di atas yang mendorong Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menggelar seminar bertajuk “Sosialisasi Standar Literasi Media Islami” berlangsung di Aula Gedung Lembaga Keagamaan Kota Tangsel, Jalan Siliwangi No 2 Pamulang, Rabu (13/10).

Walikota Tangsel, Benyamin Davnie yang hadir dalam kesempatan itu mengatakan, literasi digital harus dikuasai. Dengan literasi digital, informasi yang muncul di media sosial dapat disaring dan tidak ditelan mentah-mentah.

“Jangan mudah memforward berita, tapi harus cek and ricek sehingga tidak menjadi fitnah dan berdosa,” ujar Benyamin.

Dirinya berharap dengan mengikuti seminar ini, para peserta dapat menularkannya kepada orang lain agar semakin bijak dalam menulis, membaca, dan memforward suatu berita.

Ketua MUI Kota Tangsel, KH Saidih mengatakan, seminar ini sangat penting diadakan mengingat banyaknya informasi di media sosial yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

“Agama menegaskan jika datang berita khususnya dari orang fasik, maka harus diklarifikasi, dalam bahasa agama tabayyun dulu, jangan langsung dipercaya. Kita harus memahami bahasa tulisan, bahasa lisan, dan bahasa isyarat sesuai dengan kenyataannya,” ujarnya.

Narasumber dari akademisi, Gun Gun Heryanto menjelaskan, hoax adalah upaya menipu dengan menyebarkan informasi yang tidak berdasarkan fakta atau data, dengan tujuan memperdaya masyarakat dengan model penyebarannya yang masif.

“Ada beberapa ciri sebuah berita diduga hoax, antara lain bersifat provokatif, website dan sumbernya tidak jelas, tidak memiliki standar jurnalistik, isinya adu domba, dan data yang diquote tidak merujuk kepada lembaga-lembaga yang kredibel,” terangnya.

Lebih lanjut dirinya menjelaskan, bahwa hoax yang paling sering dibuat adalah seputar politik dan isu SARA. “Politik dan SARA adalah yang paling banyak dibuat hoax, di urutan berikutnya yaitu soal kesehatan, makanan dan minuman, lalu soal Iptek, yang disebarkan lewat berbagai macam media. Secara urutan terbanyak yaitu lewat medsos, aplikasi chatting, web, tv, media, email, maupun radio,” paparnya.

Ditambahkannya, literasi sangat penting agar masyarakat memiliki kemampuan mendefenisikan kebutuhannya terhadap informasi, sehingga memiliki strategi pencarian, dan bisa mengevaluasi hasil akhir dari proses informasi.

Narasumber kedua, Abdul Qodir menjelaskan, Islam adalah api semangat literasi bagi peradaban umat manusia. Melalui ayat pertama dalam Al Qur’an, Iqra, Islam ingin menegaskan bahwa yang terutama dan terpenting bagi umat dalam menjalankan tugas hidup sebagai khalifah ialah kemampuan membaca.

“Maka perlu adanya filterisasi dalam menerima berita. Karena bagaimanapun hoax telah terjadi sejak Nabi Adam diciptakan. Penyebar hoax pertama adalah iblis, hingga Adam dan Hawa diturunkan ke bumi. Berita hoax juga terjadi di masa Rasulullah dan Nabi-Nabi sebelumnya,” tukasnya.

Narasumber ketiga, Sudin Antoro memaparkan teknik penulisan berita, baik di media cetak maupun online. Menurutnya, penulisan di media cetak lebih kompleks dibandingkan di media online, karena harus lebih komprehensif dan mendetail.

“Di media cetak sebuah berita harus melalui beberapa tahap sebelum bisa dinaikkan, mulai dari wartawan, redaktur, dan pimred,” terangnya.

Kegiatan seminar Sosialisasi Standar Literasi Media Islam ini mengundang 30 peserta milenial utusan dari FSPP Tangsel, Fatayat NU, Nasyiatul Aisyiyah, GP Anshor, Pemuda Muhammadiyah, ISNU, IPPNU, HIMA Unpam, dan IPNU Kota Tangsel.

Previous Post

Pengamanan final rugby antara Papua melawan Jakarta diperketat

Next Post

2.900 Personel TNI-Polri Amankan Penutupan PON XX Papua

Admin Biromuslim

Admin Biromuslim

Next Post
2.900 Personel TNI-Polri Amankan Penutupan PON XX Papua

2.900 Personel TNI-Polri Amankan Penutupan PON XX Papua

Antusias Masyarakat Meningkat, Polsek Temayang Amankan Vaksinasi

Antusias Masyarakat Meningkat, Polsek Temayang Amankan Vaksinasi

Polsek Siantan Beri Bantuan Sembako untuk Warga Terdampak Covid-19

Polsek Siantan Beri Bantuan Sembako untuk Warga Terdampak Covid-19

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terpopuler

  • Apakah kamu tahu ketentuan kurban yang benar

    Apakah kamu tahu ketentuan kurban yang benar?

    381 shares
    Share 152 Tweet 95
  • Meraih Pahala Melimpah di Akhir Tahun: Tata Cara dan Keutamaan Niat Puasa Ayyamul Bidh

    381 shares
    Share 152 Tweet 95
  • TNI Polri dan Yayasan Marianna Gelar Serbuan Vaksinasi Covid-19 di Samosir

    350 shares
    Share 140 Tweet 88
  • Sejarah Kapal Pinisi: Warisan Budaya Indonesia yang Mendunia

    376 shares
    Share 150 Tweet 94
  • Vaksinasi Covid-19 Digelar Polri dan Mahasiswa di Pulogadung Tembus Seribu Dosis

    334 shares
    Share 134 Tweet 84

Ikuti Kemenag RI

  • Kode Etik Jurnalistik
  • Kebijakan Privasi
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
© Copyright BiroMuslim Team All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Damai Negeri
  • Dunia Islam
  • Para Ahli
  • Syariah Muslim