Site icon Info Seputar Muslim

Vaksinasi Merdeka Berakhir 17 Agustus, RW di DKI Minta Warga Datangi Gerai

Jakarta – Sebanyak 540 warga RW 020 Muara Angke, Jakarta Utara berstatus belum di vaksin Corona (COVID-19). Karena gerai Vaksinasi Merdeka akan tutup pada 17 Agustus besok, Ketua RW Mutmainah ‘mengejar’ warga agar bersedia vaksin.

“Kayak gini, namanya orang yang mau menikah itu pasti dia urus surat menyuratnya. Pasti sebelum dia naik ke atas (kelurahan), kita tanya dulu di bawah, ‘Kamu sudah vaksin belum?’. Nah itu mau tidak mau maka harus vaksin,” jelas Mutmainah kepada detikcom, Minggu (15/8/2021).

Contoh lainnya, terang Mutmainah, ketika ada warganya yang hendak membeli rumah dan perlu surat pengantar dari RW. “Kemarin ada warga saya anak muda, beliau mau ambil rumah, minta surat pengantar, tanya lagi ‘Sudah vaksin atau belum’,” sambung Mutmainah.

“Kan kita baik-baik bicaranya juga. Sebelum naik ke kelurahan, kita sampaikan bahwa sebaiknya kita vaksin dulu yuk. Akhirnya nurut, vaksin beliau,” ucap Mutmainah.Mutmainah mengatakan warganya tersebut kebetulan belum vaksin sehingga dia langsung mengarahkan ke gerai Vaksinasi Merdeka. Beruntung, warga tersebut ikut imbauan Mutmainah.

Perempuan 48 tahun ini berharap warga memanfaatkan adanya gerai Vaksinasi Merdeka di lingkungan RW-nya. Dia menilai vaksinasi di gerai dekat dan prosesnya cepat. Mutmainah menyebut ada warga yang belum divaksin karena termakan hoax, sibuk bekerja dan khawatir proses vaksinasi di gerai lama.

“(Alasan warga belum divaksin) ya macam-macam. Ada yang dulu dia mau divaksin, tapi nggak dapat-dapat kuota, akhirnya sekarang malas. Kalau anak muda kadang tidak mau divaksin, mereka bilang belum ada waktu,” jelas Mutmainah.

“Rata-rata mereka tidak mau divaksin karena hoax, katanya setelah vaksin kemudian meninggal. Takut lihat di TV habis vaksin, bengkak-bengkak, meninggal. Di situ kita harus bisa kasih penjelasan pada mereka, contohnya ya kita-kita ini, habis vaksin berapa bulan dikasih sehat. Yang penting kan ada dokternya yang screening kan,” lanjut dia.

Senada dengan Mutmainah, Cecep (58) selaku Ketua RW 011, Kalideres, Jakarta Barat (Jakbar) mengatakan dirinya dan jajaran RT meminta warga yang belum vaksin untuk datang ke gerai Vaksinasi Merdeka. Cecep tak ingin warga nantinya kesulitan mendapat kuota vaksin.

“10 Persen (warga yang belum vaksin) itu yang punya penyakit bawaan, ada yang alasannya lain, macam-macam. Jadi untuk warga yang ada komorbid, kita pengurus warga anterin ke puskesmas, ketemu dokter spesialis buat diperiksa bisa apa nggak vaksin,” ucap Cecep.

“Yang bukan komorbid, yang alasannya bukan kesehatan, saya bilang kalau mau ambil bansos, mau BST, vaksin dulu. Bukan buat apa-apa, buat kesehatan sendiri, biar warga di sini kecil kemungkinan kena Corona,” imbuh Cecep.

Dia menjelaskan total wargana berjumlah 4.962 yang tersebar di 11 RT. Di awal program Vaksinasi Merdeka, dia dan jajaran RT menggunakan strategi jemput bola ke rumah-rumah warga bersama Bhabinkamtibmas dan Babinsa dan pegurus warga setempat. Akhirnya banyak warga tergerak berpartisipasi dalam kegiatan vaksinasi.

“Saya merasa terbantu banget dengan adanya Vaksin Merdeka-nya Kapolda Metro Jaya. Saya dibantu Kapolres, Kapolsek Kalideres. Awalnya masyarakat kurang antusias sebelum adanya Vaksin Merdeka. Jadi dibuka di gerai-gerai di RW-RW, pelaksanaan door to door, berhasil,” kata Cecep.

Berbeda dengan Mutmainah dan Cecep, Ketua RW 009 Palmerah, Chandra memilih mendorong warga memanfaatkan program Vaksinasi Merdeka dengan tetap door to door ke rumah warga yang di data RW berstatus belum divaksin atau baru mendapat vaksin dosis pertama. Karena tersisa dua hari lagi, Chandra mengajak para RT meningkatkan intensitas door to door tersebut.

“Kalau saya tetap door to door, ya itu saja paling. Kita makin sering door to door. Kan saya ada data siapa-siapa belum divaksin nih. Nah kita samperin rumahnya, tanya kenapa kok belum divaksin. Kalau nggak divaksin kan sekarang apa-apa susah, naik Busway aja harus ada bukti vaksin,” tutur Chandra.

“(Warga) dikasih pengertian, mending vaksin dulu yuk, mumpung ada deket di RW sendiri. Daripada nanti susah sendiri kalau mau ikut vaksin (di luar lingkungan RW). Mumpung ini vaksinnya juga nggak ribet, sebentar, dekat,” sambung Chandra.

Exit mobile version