Jakarta, CNN Indonesia –Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marvest) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah akan meningkatkan tracing (pelacakan) Covid-19 secara massif pada masa perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) hingga 2 Agustus mendatang.
Tracing akan dikomandoi aparat TNI, bekerjasama dengan Polri dan Puskesmas di setiap wilayah.
“Kegiatan tracing ini akan dikoordinir oleh TNI bekerjasama dengan Polri, dan puskesmas-puskesmas di masing-masing wilayah. Untuk testing tetap dilakukan oleh tenaga kesehatan,” kata Luhut dalam konferensi pers secara virtual, Minggu (25/7).
Lebih lanjut, Luhut mengungkapkan pelacakan yang hendak dilakukan secara massif ini akan dilakukan terutama di beberapa wilayah aglomerasi yang melaksanakan PPKM.
Menurutnya, tindakan ini sesuai dengan instruksi presiden.
“Sesuai instruksi dari Bapak Presiden, kegiatan testing dan tracing akan ditingkatkan secara massif, yang kami akan mulai pada 7 wilayah aglomerasi di Jawa dan Provinsi Bali,” ujar Luhut.
Adapun tujuh daerah aglomerasi tersebut adalah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek); Jawa Barat di wilayah Bandung Raya; dan DI Yogyakarta untuk wilayah Yogyakarta Raya.
Kemudian, Jawa Tengah di wilayah Kendal, Purwodadi, dan wilayah yang termasuk Solo Raya; Jawa Timur di daerah Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo dan Lamongan.
Sumatera Utara di daerah Medan, Binjai, Deli Serdang, dan Karo; Sulawesi Selatan di wilayah Makassar, Sungguminasa, Takalar, dan Maros.
Selain menggenjot kegiatan testing dan tracing, Luhut mengatakan pemerintah pusat juga akan mendorong agar isolasi orang yang terpapar Covid-19 dilakukan secara terpusat.
Pemusatan ini dilakukan baik di tingkat kabupaten, kecamatan, hingga tingkat desa atau kelurahan. Isolasi terpusat ini terutama akan ditekankan bagi pasien dengan tingkat risiko tinggi.
“Hal ini penting untuk mencegah penularan dan resiko kematian terutama kepada orang tua dan orang dengan komorbid,” jelas Luhut.