Site icon Info Seputar Muslim

Proklamasi Ramadhan, Walikota dan Komunitas Muslim Florida Sambut Bulan Suci

AMERIKA SERIKAT–Anggota komunitas Muslim di St. Petersburg, Florida, berkumpul dengan Walikota Rick Kriseman di jejak Balai Kota pada Selasa (6/4/2021) lalu, untuk menghormati bulan suci Ramadhan dan merayakan keberagaman di kota tersebut.

“Acara hari ini sangat berarti … Sudah waktunya untuk melihat sesuatu seperti ini,” kata Khalid Ouanain, seorang penduduk Muslim Tampa, tentang Hari Proklamasi Ramadhan, sebagaimana dilansir dari Patch.

BACA JUGA: Muslim Amerika: Kami Tak Pernah Menyesal Pilih Islam

“Apa yang membuat Amerika menjadi negara yang hebat adalah hati rakyatnya untuk menyatukan orang lain, untuk membangun jembatan. Inti dari pertemuan hari ini dan acara hari ini adalah menjadi contoh untuk menyatukan orang. Kami mungkin memiliki perbedaan, tetapi itu tidak berarti kami harus menjadi musuh,” imbuhnya.

Acara yang dihadiri komunitas muslim St Petersburg itu datang ketika Walikota Kriseman bersiap untuk keberangkatan karena masa jabatannya akan segera berakhir. Ia berharap kota ini tetap menjaga tradisi menandai bulan suci bersama komunitas Muslim.

“Ini adalah kesempatan terakhir saya, saya harus melakukan ini sebagai walikota,” kata Kriseman sambil berdiri di belakang podium.

“Jadi sebelum saya membaca proklamasi ini, ada beberapa hal yang ingin saya bagikan. Salah satu hal yang kami coba lakukan di kota ini, dan selama saya berada di posisi ini, adalah menyadari pentingnya keberagaman, toleransi, cinta, kebaikan, dan kasih sayang. Menjadi satu komunitas di mana setiap orang menjadi bagian dari pernyataan visi kami … dan itu termasuk komunitas Muslim,” imbuhnya.

BACA JUGA: Jelang Bulan Suci, Bisnis Dekorasi Ramadhan Menjamur di Amerika dan Kanada

Saad Rahamouni, seorang pemimpin Masyarakat Islam St. Petersburg, memuji upaya Kriseman untuk merayakan keberagaman dan mempromosikan toleransi di kota tersebut.

“Bagi saya, ini (acara hari Selasa) adalah tanda seberapa jauh kita telah melangkah,” kata Rahamouni.

“Salah satu hal yang selalu kami bicarakan adalah konsep toleransi. Dan saya pikir kita telah bergerak jauh melampaui itu. Kami datang sekarang untuk mengharapkan apresiasi. Saya tidak berbicara tentang kami sebagai komunitas Muslim, tetapi semua komunitas.

Kita harus menghargai apa yang kita bawa ke meja, dan apa yang dibawa komunitas lain ke meja daripada hanya mentolerir. Terkadang toleransi memiliki konotasi negatif karena Anda terkadang mentolerir hal-hal yang tidak menyenangkan,” lanjutnya. []

SUMBER: ABOUT ISLAM

Exit mobile version