• Kode Etik Jurnalistik
  • Kebijakan Privasi
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
No Result
View All Result
Info Seputar Muslim
  • Beranda
  • Damai Negeri
  • Dunia Islam
  • Para Ahli
  • Syariah Muslim
Info Seputar Muslim
  • Beranda
  • Damai Negeri
  • Dunia Islam
  • Para Ahli
  • Syariah Muslim
No Result
View All Result
Info Seputar Muslim
No Result
View All Result
Home Dunia Islam
Jangan Rusak Anggota Tubuh dengan Berkata Tidak Jujur

Jangan Rusak Anggota Tubuh dengan Berkata Tidak Jujur

admin by admin
22 Januari 2021
in Dunia Islam
0
334
SHARES
2k
VIEWS

JAKARTA- Seseorang dikatakan jujur apabila menyatakan kebenaran sesuai dengan fakta yang ada tanpa menambah-nambahi ataupun mengurang-ngurangi.

Jujur juga bermakna kesesuaian kata hati dengan ucapan. Jika salah satu tidak terpenuhi, maka ia belum bisa disebut sebagai kejujuran.

Dan Allah Subhanahu wa Ta’ala mengutamakan lisan daripada anggota tubuh lainnya di dalam mengamalkan kejujuran. Allah mengangkat derajat seorang hamba dengan menjadikannya mampu mengucapkan kalimat tauhid, syahadat Laa Ilaaha Illallah.

Ustaz Abu Ihsan Al-Atsaary dalam ceramahnya menjelaskan bahwa jujur juga bermakna kesesuaian kata hati dengan ucapan.

Oleh karena itu tidak sepantasnya seorang muslim membiarkan indra yang dimuliakan ini melakukan kejahatan. Dan salah satu kejahatan lisan adalah berbohong. Apabila sampai terbiasa dengan kebiasaan yang merupakan salah satu sifat orang munafik ini, maka dia bisa binasa karena anggota tubuhnya ini.

Maka setiap muslim wajib menjaga lisan agar selalu berkata jujur dan menjauhi dusta, lawan dari kejujuran. Membiasakannya dengan ucapan-ucapan bermanfaat, baik dalam urusan dunia maupun urusan akhiratnya.

Sebab bagaimanapun perbuatan lisan, itu bergantung pada kebiasaan sehari-hari bagaimana kita menggunakan lisan itu. Apabila dibiasakan jujur, niscaya ia akan selalu jujur. Dan apabila dibiasakan dusta, niscaya ia akan selalu dusta. Seperti yang disebutkan Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dalam hadis:

“Seseorang berkata jujur dan senantiasa mengucapkan kejujuran, hingga dia ditulis di sisi Allah sebagai orang yang jujur.”

Sebaliknya,

“Seseorang berbohong lalu terus-menerus berbohong dan mencari-cari celah untuk berbohong, hingga dia ditulis di sisi Allah sebagai seorang pembohong.”

Maka perbuatan lisan itu bergantung pada pembiasaan kita sehari-hari, bagaimana kita biasakan lisan itu. Lisan yang dibiasakan berbohong, maka dia seolah-olah terlatih untuk berbohong, mudah bagi lisan itu untuk mengucapkan kebohongan. Demikian juga lisan yang terbiasa jujur, dia terlatih untuk jujur. Sehingga kelu lisannya untuk berkata bohong, selalu mengucapkan kejujuran.

Jadi apabila dibiasakan jujur, maka dia akan senantiasa jujur. Apabila dibiasakan dusta, maka dia akan senantiasa berdusta.

Oleh karena itu orang yang punya kebiasaan berbohong atau berdusta, kalau dia tidak sungguh-sungguh melenyapkan dan menghilangkan kebiasaan ini, dia tidak akan bisa meninggalkannya. Karena lisannya kadang-kadang reflek untuk berbohong. Bohong itu spontan muncul darinya, bahkan kadang-kadang tanpa dia pikirkan atau tanpa dia rekayasa, maka lisannya sudah berkata bohong.

Ada orang-orang yang seperti itu. Hal ini karena memang sudah terlatih, terbiasa, dan tidak merasa berat untuk mengucapkan kebohongan. Sehingga ada sebagian orang yang jujur dan bohongnya tidak bisa dibedakan. Manusia tidak bisa mengenali apakah dia sekarang berkata jujur atau berkata bohong.

Hal ini tergantung kepada kebiasaan, bagaimana kita membiasakan lisan kita. Karena lisan seperti anggota-anggota tubuh lainnya. Walaupun orang-orang mengatakan lidah memang tak bertulang, tapi banyak saraf-saraf di situ. Sama seperti tangan dan kaki yang kalau kita biasakan untuk mengerjakan sebuah pekerjaan, maka saraf-saraf ini akan menggerakkannya, bahkan kadang-kadang tanpa perintah otak sekalipun.

Maka Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memberikan motivasi kepada kita semua untuk jujur. Yaitu dengan memberikan jaminan surga. Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda dalam sebuah hadis:

“Jaminlah untukku dengan menjaga 6 perkara berikut ini, aku akan menjamin surga untuk kalian.”

Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berkata:

“Jujurlah jika kamu berbicara,” itu yang pertama disebutkan Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Jujurlah kamu ketika berbicara, biasakan jujur. Walaupun kadang-kadang kita terperosok dalam kebohongan karena satu dan lain hal. Dan kita ingat, kita sadar dan kita istighfar minta ampun kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Karena bohong itu juga tingkatan, ada bohong yang parah, ada sampai kepada bentuk kezaliman.

Ada bohong-bohong ringan yang kadang-kadang itu lepas dari lisan kita begitu saja tanpa kita pikir. Walaupun Nabi menyuruh kita untuk pikir-pikir dulu sebelum berbicara. Nabi mengatakan:

“Hendaklah dia berkata baik atau dia diam.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Nabi perintahkan kita untuk memperhatikan setiap ucapan. Demikian Allah mengabarkannya di dalam Al-Qur’an. Tapi boleh kita hitung satu hari saja, kata-kata yang kita keluarkan berapa persen yang sebelum kita ucapkan kita pikirkan dulu matang-matang. Pertama benar, jauh dari kebohongan.

Yang kedua bermanfaat, jauh dari hal yang sia-sia. Mungkin hanya berapa persen dari ucapan kita yang betul-betul kita pikirkan. Sehingga kata-kata yang keluar itu benar-benar baik, yaitu betul dan bermanfaat.Wallahu A’lam. (Widianingsih)

Tags: Muslim
Previous Post

Apa Itu Sayyidul Istighfar, yang Disunnahkan Dibaca Saat Dzikir Pagi dan Petang?

Next Post

Hukum Pria Merayu Perempuan dalam Islam, Ternyata Begini Hadisnya

admin

admin

Next Post
Hukum Pria Merayu Perempuan dalam Islam, Ternyata Begini Hadisnya

Hukum Pria Merayu Perempuan dalam Islam, Ternyata Begini Hadisnya

Sifat Setan yang Harus Diwaspadai, Paling Sabar Jerumuskan Manusia

Sifat Setan yang Harus Diwaspadai, Paling Sabar Jerumuskan Manusia

Ada Jin Laki-Laki dan Perempuan, Baca Doa Ini untuk Perlindungan

Ada Jin Laki-Laki dan Perempuan, Baca Doa Ini untuk Perlindungan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terpopuler

  • Apakah kamu tahu ketentuan kurban yang benar

    Apakah kamu tahu ketentuan kurban yang benar?

    381 shares
    Share 152 Tweet 95
  • Niat dan Doa Setelah Shalat Dhuha

    590 shares
    Share 236 Tweet 148
  • Faktor Pendorong Penyebaran Islam di Indonesia

    408 shares
    Share 163 Tweet 102
  • 4 Cara Memuliakan Anak Yatim

    397 shares
    Share 159 Tweet 99
  • Kemenag: Umat Hindu Dunia Bisa Beribadah di Candi Prambanan

    422 shares
    Share 169 Tweet 106

Ikuti Kemenag RI

  • Kode Etik Jurnalistik
  • Kebijakan Privasi
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
© Copyright BiroMuslim Team All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Damai Negeri
  • Dunia Islam
  • Para Ahli
  • Syariah Muslim