Site icon Info Seputar Muslim

Sifat Al-Halim dalam Kisah Pelanggaran Nabi Adam

JAKARTA- Sungguh Allah Subhanahu Wata’ala begitu baik. Dia hanya melarang satu pohon surga untuk didekati Adam. Sisanya halal semua.

Sementara luas surga, seluas langit dan bumi. Alternatif yang halal, jauh lebih banyak daripada yang haram dan juga berlaku di kehidupan dunia.

Ustaz Johan Saputra Halim dalam pesannya di grup kajian pada Jumat (8/1/2021) menuliskan:

Betapa baiknya Allah SWT, Dia memberitahukan detail pohon terlarang itu. Dia mewanti-wanti akibat buruk jika mendekatinya dan agar dihindari.

Baca Juga: Masjid Istiqlal Usai Direnovasi, Jokowi: Fasad hingga Ruang Wudhu Telah Berubah

“(Hai Adam dan Hawwa) Jangan kalian dekati pohon (yang satu) ini, sehingga kalian jatuh dalam maksiat (lantas kalian akan merasakan akibat buruknya)”

Betapa baiknya Allah. Dia melarang untuk mendekati pohon itu, namun baru memberikan sanksi setelah buahnya dimakan. Dia-lah Al-Halim, Maha Santun dan tak tergesa-gesa menghukum hamba-Nya yang bersalah.

Betapa baiknya Allah. Dia menyambut Adam yang kembali kepada-Nya meminta maaf.

Betapa baiknya Allah. Dia pula yang mengilhamkan kepada Adam kalimat tobat itu, sehingga Allah menerima taubatnya.

Betapa baiknya Allah. Dia tetap mengabadikan kisah keunggulan Adam di hadapan para Malaikat. Padahal Adam bersalah, sementara para Malaikat itu senantiasa bertasbih tak pernah bosan.

Sementara di antara keunggulan dan keistimewaan Adam yakni:

1.Diciptakan langsung oleh Kedua Tangan Allah.

2.Ditiupkan ruh dari-Nya

3.Diistimewakan di atas para Malaikat dg ilmu

4.Dimuliakan dengan sujud penghormatan Malaikat untuknya.

Namun, kata Ibnul Qayyim itu semua tak bermanfaat bagi Beliau Nabi Adam ‘alaihissalam. Beliau tetap diturunkan dari surga yang tinggi, karena satu kesalahan.

Andai bukan karena mengakui kesalahan, memohon maaf dan merendahkan diri di hadapan Allah dengan kalimat:

“Yaa Robbana, kami telah menzhalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi.” [Al-A’raf: 23].

niscaya Adam takkan pernah bisa kembali ke surga yang tinggi. Hanya itu yang bermanfaat bagi Adam.

“Tidaklah seorang hamba merendah diri di hadapan Allah, melainkan pasti Allah akan mengangkat dan meninggikannya” 

Dengarkan Murrotal Al-Qur’an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran

Exit mobile version